MATA INDONESIA, KUPANG – Pembangunan Bendungan Manikin di Kabupaten Kupang yang masuk dalam proyek strategis nasional (PSN) ini masih berproses.
Satuan Kerja Pembangunan Bendungan I, Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II Davianto Frangky B. Welkis, ST menjelaskan bahwa saat ini kendala yang dihadapi adalah terkait pembebasan lahan di 8 Desa yaitu Baumata Timur, Bokong, Kuaklalo, Oeletsala, Soba, Oelnasi, Oelpuah dan Baumata Utara.
Sebelumnya pada 5 November 2021 lalu, Bupati Kupang bersama pihak BWS NT II, BPN Kab. Kupang telah melakukan pertemuan bersama para tokoh masyarakat setempat. Namun masih belum ada titik temu terkait masalah pembebasan lahan.
“Selanjutnya akan dilakukan pertemuan lanjutan yang akan difasilitasi oleh Bupati Kupang sebagai tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya,” ujarnya kepada minews.id, Kamis 3 Februari 2022.
Frangky menambahkan bahwa target penyelesaian bendungan ini diharapkan rampung pada tahun anggaran 2024.
“Harapan kami proses terkait pembangunan ini dapat berjalan dengan baik dan lancar sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat NTT, khusunya masyarakat Kabupaten Kupang dan Kota Kupang,” katanya.
Ia pun berharap ada peran dan dukungan pemerintah daerah serta masyarakat setempat agar pembangunan Bendungan Manikin dapat berlanjut.
“Untuk dukungan terhadap pelaksanaan pembangunan Bendungan Manikin, di mana terlihat dari progres pelaksanaan pekerjaan baik paket 1 maupun paket 2 dapat berjalan hingga saat ini. ke depan kami juga terus mendorong untuk progres pengadaan tanah dapat berproses lebih cepat sehingga hak-hak masyarakat yang terdampak tak terabaikan. Kondisi ini juga tentu mesti berproses sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku,” ujarnya.
Adapun proyek Pembangunan Bendungan Manikin terdiri dari 2 (dua) Paket pekerjaan yakni Paket 1 dikerjakan oleh WIKA – ADHI – JAYA KONSTRUKSI KSO dengan Anggaran sebesar Rp. 1,023 triliun meliputi pekerjaan Bendungan Utama & Terowongan Pengambilan.
Paket 2 dikerjakan oleh PP – ASHFRI – MINARTA KSO dengan Anggaran sebesar Rp. 905 miliar meliputi pekerjaan Pelimpah Utama & Pelimpah Tambahan.
“Progress Pakerjaan sampai dengan saat ini untuk Paket 1 sudah mencapai 30% dan Pekerjaan Paket 2 sudah mencapai 38 %,” katanya.