MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Puluhan ribu pendukung kelompok paramiliter Irak yang didukung Iran berkumpul di kota Baghdad tengah, pada Minggu (3/1). Mereka meneriakkan slogan anti-Amerika untuk menandai peringatan satu tahun kematian Jenderal Iran, Qassem Soleimani.
Diketahui, Soleimani yang merupakan perwira militer senior Iran dalam Pasukan Pengawal Revolusi Islam (IRGC) itu tewas bersama dengan pemimpin milisi Irak, Abu Mahdi al-Muhandis. Keduanya dibunuh oleh serangan pesawat tak berawak milik Amerika Serikat di kota Baghdad Irak, pada 3 Januari 2020.
Washington menuduh Soleimani mendalangi serangan yang dilakukan oleh milisi pro-Iran terhadap pasukan AS di wilayah tersebut. Kematian Soleimani pun membuat hubungan bilateral AS- Teheran kian memburuk dan memicu kekhawatiran akan “kebakaran besar”.
Para demonstran yang terdiri dari pendukung kelompok paramiliter Irak yang didukung Iran terlihat mengibarkan bendera Irak dan PMF (Pasukan Mobilisasi Populer) serta meneriakkan slogan anti-Amerika seperti “Amerika adalah Setan Besar”, sembari membawa potret Soleimani dan Muhandis.
“Kami di sini hari ini untuk mengutuk apa yang telah dilakukan musuh Amerika-Israel dengan menargetkan para pemimpin kemenangan,” kata pengunjuk rasa, Abu Ahmed di Baghdad, melansir Reuters, Senin, 4 Januari 2021.
“Kami meminta pemerintah untuk mengambil sikap serius untuk meminta pertanggungjawaban mereka yang membunuh mereka,” sambungnya.
Poster besar dari Soleimani dan Muhandi, beserta orang lain yang juga tewas dalam serangan itu ada di mana-mana di sekitar alun-alun, bahkan digantung di gedung-gedung yang berdekatan.
Kepala PMF Faleh al-Fayyad dan komandan milisi Organisasi Badr, Hadi al-Ameri, berada di rapat umum dan berpidato di depan massa. Keduanya menyerukan pengusiran pasukan AS.