MATA INDONESIA, JAKARTA – Pemerintah menargetkan produksi batu bara sebanyak 678 juta ton hingga tahun 2040 mendatang.
Dirjen Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin mengatakan, dari total proyeksi tersebut, jatah ekspor sebesar 403 juta ton. Sementara kebutuhan dalam negeri sebesar 275 juta ton, yang 32,6 juta tonnya untuk gasifikasi.
“Yang pasti angka ini menggambarkan produksi kita masih cukup banyak dan penggunaan sebagian besar ke domestik akan lebih besar. Gasifikasi akan meningkat walaupun harus kita upayakan lebih besar dari tahun ke tahun,” kata Ridwan, Jumat 19 Maret 2021.
Ia menjelaskan, dalam rentang 2020 hingga 2040, proyeksi batu bara yang terbesar akan terjadi pada 2030, yani sebesar 684 juta ton.
Adapun proyeksi ekspornya 416 juta ton, jatah domestik 269 juta ton, dan gasifikasi 26,6 juta ton.
Untuk tahun ini, pemerintah menargetkan produksi batu bara 550 juta ton, sama seperti tahun lalu. Meski begitu, realisasi produksi tahun lalu lebih tinggi 10 persen menjadi 564 juta ton.
Merujuk data proyeksi 2020-2040, Ridwan berkata ada perbedaan angka target produksi di 2021 ini.
Pada proyeksi selama 20 tahun ke depan itu, forecast produksi tahun ini 591 juta ton. Artinya, target produksi tahun ini bisa saja bertambah.
“Tahun ini kita antisipasi dinamika, jika diperlukan dan bawa manfaat negara, angka 550 juta ton ini bisa berubah. Tahun ini untuk domestik target 137 juta ton yang sebagian besar untuk listrik PLN dan mitranya sehingga dinamika ini akan kita antisipasi juga,” ujarnya.