Telah Punah Hampir 100 Tahun, Ilmuwan Bakal Hidupkan Kembali Harimau Tasmania

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Anggaran miliaran dolar dipersiapkan oleh para peneliti di Australia dan Amerika Serikat (AS) untuk memulai proyek menghidupkan kembali harimau Tasmania yang telah punah.

Spesies terakhir hewan dengan nama resmi thylacine ini mati pada tahun 1930-an.

Tim peneliti mengatakan hewan ini bisa diciptakan kembali menggunakan sel induk dan teknologi penyuntingan gen.

Mereka mengatakan harimau Tasmania pertama dapat dimunculkan kembali dalam waktu 10 tahun.

Thylacine disebut harimau Tasmania karena garis-garis yang ada di punggungnya. Namun hewan ini sebetulnya adalah marsupial, jenis hewan mamalia Australia yang membesarkan anaknya dalam sebuah kantong.

Para peneliti AS dan Australia berencana mengambil sel induk dari spesies marsupial yang masih hidup dengan DNA yang sama, lalu menggunakan teknologi penyuntingan gen untuk “menghidupkan kembali” spesies yang telah punah tersebut.

“Saya sekarang percaya bahwa dalam 10 tahun kami bisa memiliki bayi thylacine hidup pertama kami sejak mereka diburu sampai punah hampir satu abad yang lalu,” jelas pemimpin penelitian, Profesor Andrew Pask dari Universitas Melbourne, dikutip dari BBC, Kamis 18 Agustus 2022.

Populasi harimau Tasmania berkurang ketika manusia tiba di Australia sekitar 10 ribu tahun yang lalu, dan kembali punah ketika spesies anjing liar yang disebut dingoe muncul.

Akhirnya, hewan tersebut hanya bisa bebas berkeliaran di pulau Tasmania, dan akhirnya diburu sampai punah. Spesies harimau Tasmania terakhir mati di Kebun Binatang Hobart pada 1936.

Jika para ilmuwan berhasil menghidupkan kembali hewan ini, ini akan menjadi hal pertama dalam sejarah.

Namun para peneliti lain skeptis dengan proyek ini dan menyatakan menghidupkan kembali hewan yang telah punah sama dengan kisah fiksi ilmiah.

“Menghidupkan kembali itu sebuah dongeng sains,” kata Jeremy Austin dari Australian Centre for Ancient DNA kepada Sydney Morning Herald.

Austin menambahkan, proyek tersebut hanya untuk menarik perhatian media.

Proyek ini merupakan kerjasama ilmuwan Universitas Melbourne dan perusahaan Colossal yang berbasis di Texas, AS

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini