MATA INDONESIA, JAKARTA – Penggunaan BBM bersubsidi untuk industri berskala besar harus dihentikan agar pemerintah tidak perlu menaikkan harga.
Hal itu diungkapkan Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira di Jakarta, Senin 22 Agustus 2022.
“Win-win solutionnya adalah pemerintah merevisi aturan untuk menghentikan solar bersubsidi yang dinikmati oleh industri skala besar, pertambangan dan perkebunan besar,” ujar Bhima.
Menurutnya, seperti dilansir Antaranews, dengan menutup kebocoran solar bersubsidi maka pemerintah bisa menghemat pengeluaran 93 konsumsi solar adalah jenis bersubsidi.
Bhima menilai mengatur kebocoran penggunaan solar bersubsidi di truk yang mengangkut hasil tambang dan sawit merupakan kebijakan yang lebih baik dibandingkan menaikkan harga pertalite dan solar.
Jika dinaikkan harga kedua jenis BBM itu akan mempengaruhi masyarakat termasuk kelas menengah akan menahan belanja.
Kondisi tersebut akan berimbas pada menurunnya permintaan produk manufaktur sehingga pemulihan ekonomi bisa tidak sesuai dengan target.