MATA INDONESIA, JAKARTA – Badan Kesehatan Global UNITAID melaporkan berbagai badan bantuan telah mendistribusikan tablet rasa stroberi untuk anak-anak yang hidup dalam bayang-bayang HIV di enam negara Afrika yang notabene merupakan versi pediatrik generic pertama dari anti retroviral utama.
Juru bicara UNITAID, Herve Verhoosel mengatakan, pendanaan UNITAID dan Clinton Health Access Initiative (CHAI) telah melakukan transaksi sebanyak 100 ribu bungkus formulasi dolutegravir di Nigeria, Malawi, Uganda, Kenya, Zimbabwe, dan benin.
Berdasarkan sebuah laporan, sekitar 1,8 juta anak di seluruh dunia hidup dalam cengkeraman HIV, dan hanya setengahnya yang menerima pengobatan. Akan tetapi, pengobatan ini menemui kendala, lantaran obat-obat yang diberikan rasanya pahit.
Akibatnya, sekitar 100 ribu anak di dunia meninggal dunia karena HIV/AIDS setiap tahunnya.
“Dengan pengiriman formulasi baru-baru ini di enam negara pertama, proyek ini sekarang menjadi kenyataan,” kata Verhoosel, melansir Reuters.
Pengobatan untuk HIV/AIDS lini pertama direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dari usia empat minggu dan 3 kilo. Namun, berada di luar jangkauan bayi karena kurangnya formulasi yang tepat.
UNITAID dan CHAI telah menemui kata sepakat terkait harga dengan pembuat obat generic Viatris dan Macleods untuk formulasi dolutegravir pediatric yang dapat terdispersi.
“Perkiraan biaya untuk terapi kombinasi sekarang akan menjadi sekitar 120 USD (1,7 juta Rupiah) untuk perawatan tahunan anak, dibandingkan 480 USD (6,9 juta Rupiah) saat ini, menjadikannya sebuah terobosan untuk negara-negara miskin,” kata UNITAID.