MATA INDONESIA, JAKARTA – Dari 61,6 persen responden yang puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo, ternyata mereka menolak penundaan pemilu 2024.
Sebelumnya, Indikator Politik Indonesia pernah menggelar survei kepuasan kinerja Presiden Jokowi pada Desember 2021-Januari 2022. Hasilnya, 71 persen responden mengaku puas. Belakangan, pada akhir Februari, Indikator kembali menanyai para responden yang puas. Hasilnya, mereka tak setuju Pemilu tunda.
“Jadi tidak semua yang puas terhadap kinerja Presiden Jokowi menginginkan Pemilu tunda. Artinya, kepuasan terhadap Presiden tidak berbanding lurus dengan aspirasi untuk menunda Pemilu,” ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi.
Ia mengatakan, hasil survei ini mematahkan pernyataan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan, yang menjadikan dasar survei kepuasan terhadap kinerja Jokowi sebagai alasan mengusulkan penundaan Pemilu 2024. Menurut Burhan, hal ini menjadi indikator bahwa konstituen Jokowi sudah dewasa dalam berpolitik.
“Jadi masyarakat Indonesia mampu berpikir kompleks. Mereka puas terhadap kinerja Presiden, iya, tapi tidak serta merta membuat mereka lupa amanat konstitusi,” ujar Burhan.
Atas dasar hal itu, Burhan meminta kepada para ketua umum partai untuk tidak menggunakan hasil survei kepuasan kinerja Presiden Jokowi sebagai dasar meminta penundaan Pemilu 2024 berimbas menjadi perpanjangan masa jabatan.