Sukses Atasi Pandemi Covid19, Sri Mulyani Diganjar Menkeu Terbaik Lagi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Untuk kesekian kali, Sri Mulyani Indrawati meraih penghargaan menteri keuangan terbaik. Kali ini dari Majalah Global Markets dengan predikat Finance Minister of the Year for East Asia Pacific Tahun 2020 yang diakui sebagai kerja keras di tengah Pandemi Covid19.

Penghargaan itu harus menjadi pemicu perbaikan pengelolaan fiskal di Indonesia dalam menghadapi tantangan pandemi Covid19.

“Sebab, tantangan Indonesia masih berat dan panjang ke depan. Raihan ini telah menandakan kita sudah on the right track,” kata Sri Mulyani, Senin 12 Oktober 2020.

Penghargaan ini merupakan penghargaan kedua yang diterima oleh Sri Mulyani dari majalah yang sama. Pertama pada 2018.

Menurut majalah Global Markets, Sri Mulyani layak mendapatkan penghargaan tersebut atas prestasinya dalam menangani pandemi Covid19 di Indonesia.

Global Markets juga mengapresiasi komitmen pemberian stimulus fiskal dalam bentuk perlindungan sosial, insentif perpajakan, penjaminan pinjaman, dan subsidi bagi sektor usaha yang terdampak paling besar.

Majalah itu menyatakan bahwa keputusan untuk memperlebar defisit melebihi batas maksimum yang ditetapkan dalam UU sebesar tiga persen terhadap PDB merupakan langkah yang tidak mudah dilakukan.

Global Markets merupakan majalah berita terkemuka di bidang pasar ekonomi internasional yang 30 tahun terakhir telah menjadi salah satu acuan bagi para pelaku dan institusi di sektor ekonomi dan keuangan internasional.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini