Sriwijaya Air Jatuh, Jokowi Minta Pencarian Dimaksimalkan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Presiden Joko Widodo meminta Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi untuk memaksimalkan pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh pada Sabtu 9 Januari 2021 di sekitar Kepulauan Seribu.

Budi berkata, sejumlah kapal saat ini sudah dikerahkan ke lokasi hilangnya pesawat, yakni antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.

“Bapak Presiden memberi arahan untuk memaksimalkan pencarian dan tentu sudah dikerahkan kapal Basarnas, 3 kapal karet, dari TNI AL KRI. Kapal-kapal itu sudah di TKP,” kata Budi di Jakarta.

“Mohon doa restu dari seluruh masyarakat agar proses pencarian dan penyelamatan berjalan dengan lancar,” ujar Budi.

Ia menjelaskan, Sriwijaya Air hilang kontak setelah empat menit lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta Tangerang, Banten. Pesawat itu dinyatakan hilang kontak pada pukul 14.40 WIB.

Budi mengatakan pesawat lepas landas dari Bandar Soekarno Hatta pada pukul 14.36 WIB. Pada pukul 14.37 WIB, pesawat sempat diizinkan naik ke ketinggian 29.000 kaki. Kemudian, pesawat terlihat tidak sesuai dengan arah perjalanan pada pukul 14.40 WIB.

Hanya dalam hitungan detik, menurut Budi, Sriwijaya Air SJ182 sudah hilang dari radar.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

A2RTU Gelar Expo Sistem Refrigerasi dan Tata Udara Pendukung Ketahanan Pangan dan Net Zero Emission

Mata Indonesia, Yogyakarta - Ketahanan pangan menjadi isu yang masif didengungkan oleh pemerintah. Terlebih, saat ini Indonesia bersiap menyongsong Indonesia Emas 2045. Di sisi lain, dalam Rencana Strategis (Renstra) Badan Ketahanan Pangan (BKP) yang kini diubah menjadi Badan Pangan Nasional (Bapanas) Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) Tahun 2020-2024 menyebut bahwa pembangunan pangan di Indonesia masih menghadapi masalah. Utamanya, terkait dengan penyediaan (supply) pangan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini