Sosialisasi Intensif Bukti Negara Hadir Bagi Masyarakat Papua

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Perselisihan antar warga di Papua telah terjadi meliputi warga Nduga dan Lanny Jaya di Distrik Wouma, Jayawijaya. Konflik ini dipicu oleh adanya dugaan warga Nduga yang dibunuh oleh warga Lanny Jaya. Peristiwa ini menandakan bahwa pemerintah seharusnya bisa memberikan sosialisasi terkait hukum terhadap masyarakat.

Pengamat intelijen dan keamanan Stanislaus Riyanta menilai sosialisasi perlu dilakukan meski sulit karena masyarakat sudah terbiasa hidup dengan adat istiadat yang kuat.

“Perlu sosialisasi kepada masyarakat terkait hukum yang berlaku, walaupun ini sangat sulit karena masyarakat hidup dalam aturan adat istiadat yang lebih kuat. Hukum bisa diterapkan ketika negara bisa hadir di masyarakat. Dialog harus intensif dilakukan agar masalah tersebut tidak menimbulkan resiko lebih besar,” kata Stanislaus kepada Mata Indonesia News, Rabu 12 Januari 2022.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal menegaskan jika ada dugaan pembunuhan terhadap salah seorang warga bernama Sibelu Gwijangge.

“Disebabkan akibat kematian saudara Sibelu Gwijangge yang diduga dibunuh oleh masyarakat Lanny Jaya yang tinggal di Kampung Wesakma Distrik Wouma,” kata Kombes Ahmad Musthofa.

Adapun setelah terdapat kabar warga dibunuh, sebanyak 150 orang turun dari Ilekma, Nduga menuju ke Wouma dengan membawa alat-alat perang tradisional berupa panah, kapak, parang dan tombak.

Masyarakat Lanny Jaya merespons serangan tersebut dengan mengerahkan sebanyak 300 orang hingga terjadi bentrokan. Peristiwa ini mengakibatkan tiga orang mengalami luka-luka, mulai dari luka tusuk hingga terkena panah. Polisi pun menyita sejumlah barang bukti antara lain, lima buah anak panah, baju, hingga sepatu boots.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Siap Amankan Natal dan Tahun Baru, GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota.

Mata Indonesia, Gunungkidul - Ketua PC Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kab. Gunungkidul, Gus H. Luthfi Kharis Mahfudz menyampaikan, dalam menjaga Toleransi antar umat beragama dan keamanan wilayah. GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota untuk Pengamanan Nataru di Berbagai Wilayah di Kab. Gunungkidul.
- Advertisement -

Baca berita yang ini