Soal Penanganan Corona di DKI, Sandi Desak Anies Tak Pentingkan Formula E

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sandiaga Uno meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk tak mementingkan penyelenggaraan Formula E, di tengah maraknya penyebaran virus corona (Covid-19).

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan, banyak perhelatan olahraga di banyak negara ditunda guna mencegah penyebaran corona. Misalnya, untuk gelaran Tokyo Marathon 2020, panitia acara tersebut lantas membatalkan partisipasi 38 ribu orang pelari umum. Hanya sebagian pelari profesional yang diikutsertakan guna mencegah penularan corona. Maka ia mengharapkan agar Anies dan Pemprov DKI Jakarta perlu mempertimbang dan mencontohi kebijakan tersebut.

“Kita enggak boleh mementingkan satu event saja, tapi kita lihat secara keseluruhan bagaimana dampaknya dan kita pantau terus penanganaannya,” katanya di Jakarta, Sabtu 7 Maret 2020 melansir CNNIndonesia.

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu juga mengharapkan agar pemerintah baik pusat dan daerah agar tetap bersinergi dalam menangani wabah ini. Sebab sudah ada empat kasus penularan corona di Indonesia.

“Jangan sampai nanti kita lengah terhadap penanganan corona virus ini. Kita harus sama-sama bergandengan tangan,” ujarnya.

Seperti diketahui, di tengah penularan virus corona di wilayah Jakarta, gelaran Formula E menjadi sorotan. Sebab gelaran itu merupakan ajang internasional yang disebut bakal menarik banyak turis asing.

Menjawab isu tersebut, Wakil Direktur Komunikasi Komite Penyelenggara Formula E, Hilbram Dunar, mengatakan pihaknya saat ini dalam posisi menunggu sembari terus melakukan persiapan sesuai rencana.

“Kami terus melakukan diskusi dengan pihak terkait. Sementara persiapan penyelenggaraan balapan (Formula E) terus berlangsung,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini