Simona Halep: Petenis yang Justru Memilih Operasi Mengecilkan Payudara

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Di saat banyak wanita berlomba-lomba melakukan operasi implan payudara, petenis Rumania, Simona Halep justru memilih mengecilkan ukuran payudaranya.

Halep adalah salah satu petenis yang mulai diperhitungkan dalam tiga-empat tahun terakhir. Gelar grand slam terakhir yang diraihnya adalah Wimbledon 2019. Di final, Halep mengalahkan petenis Amerika Serikat, Serena Williams.

Petenis cantik tersebut kini sudah mengoleksi dua gelar Grand Slam sepanjang kariernya. Gelar Grand Slam lain yang didapatkannya adalah French Open 2018.

Berikut fakta-fakta menarik Simona Halep:

Main Tenis Sejak Kecil
Simona Halep mengenal tenis sejak usianya masih 4 tahun. Saat usianya 6 tahun, ia mulai berlatih setiap hari. Menginjak remaja ia pindah ke Bucharest, ibu kota Rumania, untuk memperlancar kariernya di dunia tenis. Pada 2008, ia berhasil menjuarai Roland Garros Junior Champions.

Pencinta Sepak Bola
Meski merupakan pemain tenis, kecintaannya terhadap sepak bola tidak luntur. Simona Halep sangat mengidolakan legenda Timnas Rumania Gheorge Hagi, yang pernah bermain bersama Real Madrid, Brescia, dan Barcelona. Hingga kini Halep masih menjadi suporter setia Timnas Rumania.

Operasi Payudara Demi Tenis
Simona Halep dikenal sebagai petenis yang mempunyai tubuh seksi sebagai seorang atlet. Ia juga memiliki payudara yang besar. Namun, ia memutuskan untuk melakukan operasi pengecilan payudara pada 2009 lalu agar dirinya lebih nyaman saat berlatih dan bertanding. Halep menyebut bahwa operasi tersebut merupakan pengorbanan terbesar dalam kariernya.

Wujudkan Mimpi Sang Ibu
Siapa sangka ketika berhasil menjuarai Grand Slam Wimbledon 2019, Halep mewujudkan mimpi sang ibu. Mimpi tersebut terucap ketika dirinya berusia 10 atau 12 tahun. Ketika itu, ibunya sangat berharap Halep bisa menjadi juara di masa depan. Halep pun hanya bisa membalas pelukan dan ciuman untuk sang ibu.

Reporter: Afif Ardiansyah

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini