MATA INDONESIA, JAKARTA – Final semua nomor cabang bulutangkis di Olimpiade 2020 rampung digelar. Berikut data dan fakta menarik yang tercipta.
Cina menjadi juara umum di bulutangkis Olimpiade 2020. Mereka meraih dua medali emas dari tunggal putri (Chen Yu Fei) dan ganda campuran (Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping).
Tiga nomor lain dibagi rata, yakni Indonesia di ganda putri (Greysia Polii/Apriyani Rahayu), Chinese Taipei di ganda putra (Lee Yang/Wang Chi Lin), dan Denmark di tunggal putra (Viktor Axelsen).
Berikut data dan fakta bulutangkis di Olimpiade 2020
- Indonesia meraih prestasi lebih baik dibandingkan Olimpiade Rio 2016 dimana kala itu hanya mendapat satu medali emas dari Tontowi Ahmad/Liliyan Natsir. Kali ini ada dua medali yang diraih, emas (Greysia/Apriyani) dan perunggu (Anthony Sinisuka Ginting).
- Indonesia mencetak sejarah melalui ganda putri Greysia/Apriyani. Sebelumnya, belum pernah ada ganda putri Merah Putih yang bisa naik podium tertinggi.
- Indonesia dan Cina adalah dua negara yang mampu meraih medali emas di semua nomor (tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran).
- Indonesia menunggu 17 tahun untuk tunggal putra meraih medali setelah Taufik Hidayat menyumbang emas di Olimpiade Athena 2004.
- Greysia Polii adalah atlet tertua yang mampu meraih medali emas di Olimpiade (33 tahun dan 365 hari). Sebelumnya atlet tertua yang meraih medali emas adalah Zhang Ning (Cina) di usia 33 tahun dan 89 hari pada Olimpide 2008 Beijing.
- Kevin Cordon membuat sejarah dengan menjadi satu-satunya pebulutangkis asal Guatemala yang bisa lolos ke semifinal. Pencapaian terbaiknya adalah babak 16 besar di Olimpiade Rio 2016.
