MATA INDONESIA, JAKARTA – Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes dr Achmad Yurianto telah ditunjuk menjadi jubir pemerintah untuk penanganan corona atau Covid-19 yang telah masuk ke Indonesia.
Belakangan ini, sejak merebaknya corona di seluruh dunia, Achmad Yurianto kerap menghadapi awak media untuk memberi penjelasan terkait virus asal Wuhan tersebut. Ia juga adalah salah satu sosok penting di balik pemulangan ratusan WNI dari Cina akibat virus mematikan itu.
Yurianto yang lahir di Malang, Jawa Timur pada 11 Maret 1962 ini adalah lulusan S1 Kedokteran Universitas Airlangga tahun 1990. Ia memiliki rekam jejak sebagai dokter anggota militer.
Memulai karir di dunia militer sebagai Perwira Utama Kesehatan Daerah Militer V Brawijaya pada 1987, Yurianto kemudian berpindah di Kesehatan Daerah Militer IX Udayana Bali pada 1991. Ia juga pernah menjalani misi sebagai dokter Batalyon Infanteri 745/Sampada Yudha Bakti yang ditugaskan ke Dili Timor Timur pada 1991.
Setelah diangkat menjadi Wakil Kepala Rumah Sakit tingkat II Dustira Bandung Jawa Barat pada 2006, karir dr Yurianto kemudian melonjak drastis. Setelah itu ia menjabat sebagai Wakil Kepala Kesehatan Daerah Militer IV Diponegoro Semarang pada 2008, lalu Kepala Kesehatan Daerah Militer XI Pattimura Ambon Maluku pada 2009, dan Kepala Dinas Dukungan Kesehatan Operasi Pusat Kesehatan TNI pada 2011.
Pada tahun 2015, Achmad Yurianto diminta oleh Menteri Kesehatan Nila Moeloek untuk menempati posisi Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan hingga tengah tahun 2019.
Latar belakangnya sebagai dokter militer membuat berbagai keputusan di saat terjadi bencana berjalan cepat dan tertata rapi.
Saat ini Yurianto menjabat sebagai Sekretaris Ditjen P2P Kementerian Kesehatan dan terus mengkoordinasikan proses observasi kesehatan para WNI yang dijemput dari berbagai negara yang menjadi episentrum virus Covid-19.