Mata Indonesia, Kulon Progo – Realisasi investasi di Kabupaten Kulon Progo pada 2025 mencatat perkembangan yang konsisten berkembang pelan.
Hingga paruh pertama tahun ini, capaian investasi baru mencapai Rp83,4 miliar atau separuh dari target tahunan sebesar Rp160 miliar di bulan September 2025.
Data tersebut dipantau langsung oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kulon Progo melalui sistem Online Single Submission (OSS).
Kenaikan Investasi Triwulan Pertama hingga Kedua
Penata Kelola Penanaman Modal Ahli Muda DPMPTSP Kulon Progo, Uswatun Khasanah, menjelaskan bahwa investasi di Triwulan I 2025 tercatat Rp30 miliar (Januari-Maret).
Namun pada Triwulan II (April-Juni), nilainya memang melonjak menjadi Rp52,1 miliar.
Dari jumlah tersebut, Rp51,4 miliar berasal dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
Sementara itu, Rp700 juta merupakan Penanaman Modal Asing (PMA).
“Investasi asing tetap ada di Kulon Progo, namun jumlahnya relatif kecil dibanding PMDN,” ungkap Uswatun Rabu 1 Oktober 2025.
Sektor Unggulan PMA dan PMDN
Menurut Uswatun, minimnya PMA disebabkan jumlah pelaku usaha asing di Kulon Progo masih terbatas.
Kehadiran Yogyakarta International Airport (YIA) pun belum memberi dampak signifikan terhadap peningkatan investasi asing.
Adapun sektor yang menjadi penyumbang utama PMA di Kulon Progo meliputi, pertama,energi dan sumber daya mineral.
Kedua adalah pos dan telekomunikasi. Sementara ketiga adalah penyiaran serta sistem transaksi elektronik
Sementara itu, PMDN paling dominan berasal dari sektor pariwisata, transportasi, perdagangan serta proses pelaporan investasi.
Setiap perusahaan diwajibkan menyampaikan laporan realisasi investasi melalui OSS setiap tiga bulan sekali dalam bentuk Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM).
“DPMPTSP Kulon Progo juga memberikan pendampingan agar proses pelaporan berjalan lancar,” ujar Uswatun.
Optimisme Capai Target 2025
Kepala DPMPTSP Kulon Progo, Heriyanto, menegaskan pihaknya optimistis target investasi Rp160 miliar pada 2025 akan tercapai.
“Kami yakin target bisa terealisasi di akhir tahun. Upaya kami lakukan dengan terus mengingatkan pelaku usaha untuk melaporkan investasinya di OSS serta memberikan pendampingan setiap periode pelaporan,” jelasnya.
