MINEWS.ID, JAYAPURA – Menjelang peringatan 1 Desember, Kota Sorong dilanda kerusuhan menyebabkan seorang aparatur sipil negara (ASN) tewas. Namun kerusuhan itu bukan dipicu aksi kelompok kriminal bersenjata (KKB) melainkan karena seorang warga bermain petasan di luar batas.
Petasan itu diarahkan ke orang lain sehingga menyebabkan keluarga korban marah. Mereka mencari pelaku ke tempat tinggalnya, tetapi kehadiran ‘rombongan’ korban itu justru memanaskan suasana di Komplek Klademak Tiga Sorong.
Menurut kesaksian seorang warga panasnya suasana karena rombongan itu datang membawa jeriken berisi bensin yang langsung disiramkan ke sembilan rumah di komplek itu pada 26 November 2019, lalu membakarnya.
Aparatur sipil negara (ASN) di Bappeda Kota Sorong, bernama David Nauw, dikabarkan berusaha menegur mereka agar tidak merusak rumah warga lain yang bukan milik pelaku.
Menurut kesaksian, teguran David bukan cuma diabaikan tetapi dia juga dihajar dengan balok kayu hingga tidak sadarkan diri. Korban meninggal dunia dalam perjalanan ke Rumah Sakit Angkatan Laut Sorong.
Namun, situasi di Distrik Klademak, Kota Sorong, Papua yang sempat ricuh kini berangsur-angsur kondusif.
Komandan Kodim 1802 Sorong, Letkol Inf Budiman mengatakan, TNI AD menurunkan dua pasukan satuan setingkat peleton (SST) untuk membantu pihak kepolisian mengendalikan situasi bentrok pada Selasa 26 November 2019.
Selasa ini, situasi Kota Sorong, berangsur kondusif. Seratusan aparat keamanan dari Polri dan TNI bersenjata lengkap mengamankan lokasi kejadian kerusuhan. Tim gabungan dikerahkan di titik rawan di lokasi kejadian.
Pasukan gabungan disiagakan untuk mengantisipasi aksi balas dendam dari warga yang rumahnya terbakar dan dari keluarga korban yang tewas. Sejumlah kendaraan taktis juga terlihat di lokasi kejadian diturunkan untuk mendukung pengamanan.
Sementara polisi telah mengamankan sejumlah terduga pelaku kerusuhan dan seorang pelaku pembunuhan ASN. Polisi masih menyelidiki pemicu kerusuhan.