MATA INDONESIA, JAKARTA – Serangan kembali terjadi di Prancis. Seorang Pastor Kristen asal Yunani dilaporkan ditembak di sebuah Gereja Ortodoks di Kota Lyon, Sabtu (31/10). Akan tetapi, pelaku penembakan langsung melarikan diri, demikian diungkapkan pihak kepolisian.
Tidak ada indikasi yang jelas mengenai motif penembakan tersebut. Pihak keamanan juga tidak memberikan indikasi bahwa serangan yang terjadi jam 4 sore (waktu setempat) itu merupakan aksi terorisme.
Melansir Reuters, Minggu, 1 November 2020, sang Pastor ditembak sebanyak dua kali ketika ia menutup gereja. Akibat hal ini, ia pun harus dilarikan ke rumah sakit karena luka yang mengancam nyawanya.
Insiden ini terjadi dua hari setelah serangan yang dilakukan pria asal Tunisia bernama Brahim Aouissaoui di Gereja Notre Dame di Kota Nice. Di mana sebanyak tiga orang dilaporkan meninggal, dan sejumlah orang mengalami luka-luka.
Rangkaian penyerangan ini terjadi di tengah polemik statement Presiden Prancis, Emmanuel Macron yang mengizinkan majalah Charlie Hebdo menerbitkan karikatur Nabi Muhammad SAW.
Pemerintah Prancis sendiri dikabarkan telah meningkatkan level keamanan, setidaknya sebanyak 7 ribu personel keamanan dikerahkan untuk menjaga gereja-gereja di Negara Pusat Mode tersebut.