Sejarah, Kerajaan Arab Saudi Tunjuk Dua Perempuan Jadi Asisten di Dua Masjid Suci

Baca Juga

MATA INDONESIA, JEDDAH – Pertama kali dalam sejarah Arab Saudi, perempuan ditunjuk sebagai asisten Presidensi untuk Urusan Dua Masjid Suci. Kedua perempuan ini akan membantu menangani masalah Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Kota Madinah.

Pengumuman dilaporkan oleh Dr. Abdul Rahman Al-Sudais pada Minggu (8/8). Dengan begitu, Dr. Al-Anoud al-Aboud dan Dr. Fatima al-Rashoud akan menempati posisi asisten dalam lembaga keagamaan tertinggi Kerajaan Arab Saudi.

Baik Dr. Al-Anoud al-Aboud dan Dr. Fatima al-Rashoud juga akan menempati posisi asisten agen dalam berbagai disiplin perkembangan. Dr al-Rashoud diangkat sebagai asisten presiden untuk urusan perempuan dan penasihat presiden umum. Sementara Dr al-Aboud ditunjuk sebagai asisten presiden umum untuk urusan pembangunan perempuan.

Badan tersebut juga mengumumkan restrukturisasi baru di antara jajaran dan departemennya, untuk memasukkan empat asisten presiden, sejumlah penasihat kepresidenan, dan sejumlah asisten agen.

Kepresidenan mengumumkan akan melatih sebanyak 320 karyawan perempuan Saudi, setelah mengumumkan peluncuran program pelatihan berjudul “Hayyak” untuk meningkatkan kualitas penerimaan perempuan di Dua Masjid Suci.

Agustus lalu, Kepresidenan Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci menunjuk 10 perempuan ke posisi kepemimpinan senior dalam jajarannya. Pada saat itu, kepresidenan mengatakan bahwa penunjukan pemimpin perempuan diarahkan oleh al-Sudais.

“Dalam upaya untuk meningkatkan tingkat pekerjaan di kepresidenan dan untuk berinvestasi dalam kader nasional yang berkualitas,” kata al-Sudais, melansir English al Arabiya, Senin, 9 Agustus 2021.

Badan yang bertanggung jawab atas urusan Dua Masjid Suci di Mekah dan Madinah mengungkapkan bahwa penunjukan dilakukan di berbagai departemen dan peran, baik direktif, penasehat, pengembangan, administrasi, linguistik, teknis, teknik, administrasi,  serta pengawasan atau dalam pelayanan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini