MATA INDONESIA, JAKARTA-Sekitar 20 ribu ton daging sapi asal Brasil bakal membanjiri pasar Indonesia. Impor tersebut bakal dilakukan secara bertahap pada April-Desember 2021 mendatang. Pemerintah menugaskan PT Berdikari (Persero) untuk melakukan impor tersebut.
Direktur Utama PT Berdikari, Harry Warganegara mengatakan, penugasan impor daging ini untuk menutupi kebutuhan atau kekurangan stok pada Lebaran (Mei,red) mendatang. Sedikitnya, ada sekitar 420 ton daging sapi Brasil yang masuk sebelum Lebaran.
“April ini kita bisa datang 7 kontainer, itu sekitar 196 ton. Kemudian Mei itu ada 19 kontainer, tapi hanya 8 yang bisa masuk sebelum Lebaran, jadi ada sekitar 224 ton. Jadi total bisa 420 ton masuk sebelum Lebaran,” ujarnya.
Harry mengatakan, proses pemesanan daging sapi dari Brasil ini memang membutuhkan waktu yang lama. Karena penugasan yang diterima pihaknya dari pemerintah pun baru diterima pada Februari.
“Memang agak sulit bagi mereka, karena penugasan kita di Februari, Maret baru bisa order. Jadi artinya mereka baru bisa produksi di Maret, sampai ke sini traveling time 45-50 hari,” katanya.
Hal itu pun menyebabkan harga daging sapi Brasil lebih mahal dibandingkan tahun 2020. Bahkan kenaikannya mencapai sebesar 30 persen.
Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Peternakan dan Perikanan Kementerian Perekonomian, Pujo Setio memastikan, kebutuhan dan stok daging sapi secara nasional masih aman. Bahkan secara prinsipil dia menjamin tidak ada kekurangan sama sekali.
“Stok kita itu secara prinsipil sebenarnya ada. Kita tidak kekurangan (daging sapi),” katanya.
Dia menyampaikan berdasarkan hitungan data Badan Pusat Statistik (BPS) prognosa konsumsi per kapita per tahun mencapai 2,56 per kg. Sementara kebutuhan nasional dengan jumlah penduduk 272 juta mencapai sekitar 700 ribu ton.
“Kalau dihitung dari data BPS tahun 2021 dengan prognosa konsumsi perkapitanya pertahun itu 2,56 kg per kapita per tahun,” katanya.