Sebanyak 329 Pati TNI Dimutasi, Paling Banyak TNI AD

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sebanyak 329 perwira tinggi TNI dimutasi Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. Terbanyak dari TNI Angkatan Darat.

Pengumuman mutasi itu dilakukan Kepala Bidang Penerangan Umum Puspen TNI, Kolonel Sus Taibur Rahman melalui keterangan tertulis, Sabtu 11 April 2020.

Jumlah pati TNI AD yang dimutasi 282 orang, selanjutnya 33 dari TNI AU dan pati dari TNI AL yang dimutasi hanya 14 orang.

Pati TNI AD yang dimutasi di antaranya adalah; Mayjen TNI Suko Pranoto dari Irjenad menjadi Wairjenad (Validasi Orgas), Brigjen TNI Sasongko Hardono dari Staf Khusus Kasad menjadi Ses Itjenad (Validasi Orgas), Brigjen TNI Raden Tjahja Komara dari Dir SDM Ditjen Kuathan Kemhan menjadi Pa Ahli Tk III Kasad Bid Polkamnas (Orgas Baru).

Mayjen TNI Arif Rahman dari Danpusterad menjadi Pa Ahli Tk. III Kasad Bidang Komsos (Orgas Baru), Mayjen TNI Stephanus Tri Mulyono dari Danpuspenerbad menjadi Pa Ahli Tk III Kasad Bidang Hubint (Orgas Baru), Mayjen TNI Teguh Pudjo Rumekso dari Danpussenif Kodiklatad menjadi Danpuspenerbad.

Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko dari Staf Khusus Kasad menjadi Pa Ahli Tk III Kasad Bidang Banusia (Orgas Baru), Brigjen TNI Syaiful Ilyas dari Pati Ahli Kasad Bidang Sosial Budaya menjadi Pa Ahli Tk. II Kasad Bid. Poldagri (Validasi Orgas), Brigjen TNI Asep Setia Gunawan dari Kasdam XVI/Ptm menjadi Pa Ahli Tk II Kasad Bidang Kamteror (Orgas Baru), Brigjen TNI Gabriel Lema dari Danrem 033/WP (Tanjung Pinang) Kodam I/BB menjadi Kasdam XVI/Ptm, Kolonel Inf Harnoto dari Pamen Denma Mabesad menjadi Danrem 033/WP (Tanjung Pinang) Kodam I/BB.

Sedangkan 14 Pati TNI AL yang dimutasi di antaranya Mayjen TNI (Mar) R Widad P Ajie dari Pa Sahli Tk III Bidang Polkamnas Panglima TNI menjadi Staf Khusus Kasal, Laksda TNI Anwar Saadi, SH dari Koorsahli Kasal menjadi Kababinkum TNI, Laksda TNI Djoko Erwan P dari Staf Khusus Panglima TNI menjadi Koorsahli Kasal.

Brigjen TNI (Mar) Bambang Sutrisno dari Dankorsis Sesko TNI menjadi Staf Khusus Kasal, Laksma TNI Isbandi Andrianto dari Danpusdikbangspes Kodiklat TNI menjadi Dankorsis Sesko TNI, Kolonel Laut (P) Eko Wahjono dari Wadan Lantamal III Jak Koarmada I menjadi Danpusdikbangspes Kodiklat TNI, Kolonel Laut (P) Retiono Kunto H dari Kapuskodal Mabesal menjadi Direktur Kerjasama Bakamla.

Adapun 33 Pati TNI AU yang dimutasi di antaranya Marsma TNI Nandang Sukarna dari Pa Sahli Tk II Bidang Jahpers Panglima TNI menjadi Staf Khusus Kasau, Marsma TNI Hari Widodo dari Waaspam Kasau menjadi Pa Sahli Tk II Bidang Jahpers Panglima TNI, Marsma TNI Asril Samani dari Dirdiklat Kodiklatau menjadi Waasintel Kasau (Validasi Orgas).

Marsma TNI Arif Widianto dari Dirjianbang Akademi TNI menjadi Staf Khusus Kasau, Kolonel Tek Tri Akhmad Rubangi dari Pamen Disaeroau

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Transformasi Ekonomi Indonesia: Swasembada Pangan dan Energi Jadi Prioritas Strategis

Di tengah kompleksitas situasi geopolitik dunia yang terus berkembang, Indonesia memposisikan program kemandirian pangan dan energi sebagai prioritas strategisnasional. Pemerintah menunjukkan keseriusan dalam memperkuat sektor pertanian dan energi terbarukan, sebagai bagian dari transformasi ekonomi menuju kemandirian dan penciptaan lapangan kerja berkelanjutan. Transformasi ekonomi Indonesia melalui program swasembada pangan dan energimerupakan wujud nyata dari cita-cita kemandirian bangsa yang telah lama didambakansejak era kemerdekaan. Program strategis ini tidak hanya bertujuan mengurangiketergantungan impor, tetapi juga menghidupkan kembali semangat berdikari yang menjadi fondasi kedaulatan nasional Indonesia.  Dalam konteks kemandirian bangsa, swasembada pangan dan energi menjadi pilar utama yang menentukan kemampuan Indonesia untuk berdiri tegak di tengah dinamikaglobal yang penuh ketidakpastian.  Swasembada bukan tujuan jangka pendek, tetapi fondasi kemandirian nasional. Pemerintah terus membangun visi jangka panjang yang mencakup ketahanan logistik, kedaulatan ekonomi, dan stabilitas nasional. Perspektif ini menegaskan bahwa program swasembada harus dipahami sebagai investasi strategis untuk generasi mendatang. Peter Abdullah, Ekonom sekaligus Direktur Eksekutif Segara Research Institute, memberikan perspektif mendalam mengenai pentingnya transformasi struktural ini bagimasa depan bangsa Indonesia. Menurut Peter Abdullah, upaya pemerintah untuk mewujudkan kemandirian bangsamelalui swasembada pangan dan energi merupakan langkah strategis dalammemperkuat ketahanan nasional, baik dalam situasi damai maupun krisis global. Pandangan ini menegaskan bahwa program swasembada bukan sekadar target produksi, melainkan investasi jangka panjang untuk stabilitas negara.  Ketahanan pangan dan energi bukan semata isu ekonomi, melainkan bagian daripertahanan negara. Dalam konteks ini, pemerintah mendorong penguatan sektordomestik agar Indonesia tidak bergantung pada impor dalam kondisi darurat. Strategi ini menjadi semakin relevan mengingat berbagai gejolak geopolitik yang kerapmempengaruhi rantai pasokan global. Peter Abdullah melihat upaya ini sebagaimomentum penting untuk mengubah paradigma pembangunan yang selama ini terlalubergantung pada sektor ekstraktif dan impor. Fokus pada transformasi ekonomi ini tidak hanya bertujuan mencapai swasembada, tetapi juga menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih resilient dan inklusif. Denganmemperkuat fondasi domestik, Indonesia diharapkan dapat mengurangi kerentananterhadap fluktuasi harga komoditas global dan shock ekonomi eksternal. Peningkatan produktivitas menjadi fokus utama dalam roadmap swasembada nasional. Pemerintah mulai membenahi sistem insentif agar petani memperoleh keuntungan yang layak, sekaligus menarik generasi muda kembali ke sektor pertanian. Langkah inidipandang krusial mengingat tantangan regenerasi yang dihadapi sektor pertanianIndonesia. Pemerintah mengedepankan keseimbangan antara harga yang terjangkau bagikonsumen dan pendapatan yang memadai bagi petani. Strategi ini diharapkan dapatmeningkatkan daya beli masyarakat perdesaan dan mendorong pertumbuhan ekonominasional yang lebih merata. Dukungan terhadap komoditas unggulan seperti beras terus diperkuat dalam program swasembada nasional. Pemerintah melihat potensi besar untuk mencapai swasembada, mengingat kapasitas panen Indonesia yang lebih tinggi dibanding negara-negara maju. Optimisme ini didukung oleh kondisi geografis dan iklim Indonesia yang...
- Advertisement -

Baca berita yang ini