MATA INDONESIA, JAKARTA – Sebagian besar penduduk Indonesia sudah memiliki antibodi SARS-Cov-2 yang menyebabkan penyakit Covid-19.
Hal itu terungkap dari hasil suvei serologi Covid-19 di Indonesia pada November-Desember 2021 yang dilakukan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI).
Hasil tersebut diungkapkan pengajar FKM UI, Iwan Ariawan di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jumat 18 Maret 2022.
Angkanya adalah 86,6 persen penduduk usia 1 tahun ke atas di Indonesia dipastikan sudah memiliki antibodi tersebut.
“Ini angka yang besar,” ujar Iwan.
Bahkan 73,9 persen penduduk yang belum memperoleh vaksin pun juga sudah memiliki antibodi SARS-Cov-2.
Namun, menurut Iwan, antibodi tersebut tidak menjamin seseorang terhindar dari infeksi Covid-19.
Antibodi terbanyak adalah penduduk yang sudah mendapat vaksin dosis kedua yang mencapai 98,7 persen.
Sedangkan, mereka yang baru mendapat vaksin dosis pertama antibodinya mencapai 89,6 persen.
Selain Iwan, survei yang melibatkan epidemiolog UI lainnya Pandu Riono itu dilakukan terhadap 9.563 responden di wilayah aglomerasi (9 provinsi dan 47 kabupaten kota) maupun 11.059 responden di wilayah non-aglomerasi (25 provinsi dan 53 kabupaten kota).
Populasi survei ini adalah penduduk Indonesia yang berusia 1 tahun ke atas. Sampel secara acak terpilih 20 penduduk sebagai sampel utama dan 60 penduduk sebagai sampel cadangan di setiap desa/kelurahan terpilih.
Sementara metode samplingnya adalah stratified two-stage cluster sampling design di setiap kabupaten kota terpilih.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut itu adalah survei terbesar kedua di dunia untuk pandemi Covid-19, di bawah India.