Rupiah Melemah Tipis Imbas Kekhawatiran Penyebaran Covid-19

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Nilai tukar rupiah atas dolar AS kembali melemah di akhir perdagangan Jumat, 9 Juli 2021. Mengutip data Bloomberg, rupiah terkoreksi di level Rp14.527 per dolar AS atau melemah tipis 0,02 persen.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, pelemahan mata uang garuda dibayangi oleh kekhawatiran investor mengenai penyebaran covid-19.

“Kekhawatiran telah berkembang bahwa varian delta yang menyebar cepat dari virus Covid-19 dapat menghambat kebangkitan ekonomi global yang sudah menunjukkan kelemahan,” ujarnya, Jumat sore.

Sentimen dari dalam negeri untuk rupiah juga masih berkaitan dengan covid-19. Investor dikabarkan masih terus memantau perkembangan PPKM Darurat yang sudah berjalan 1 minggu dari tanggal 3-9 Juli 2021.

“Tetapi perkembangan pandemi Covid-19 belum mengalami penurunan bahkan terus mencetak rekor dalam beberapa pekan terakhir,” katanya.

Menurut Ibrahim, jika kasus baru tidak dapat dikendalikan dan terus bertambah, maka Indonesia bisa mencatatkan kasus aktif yang lebih tinggi. Bahkan bisa mendekati Rusia maupun India.

“Apalagi saat ini tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit (bed occupancy ratio/BOR) telah mencapai 76 persen secara nasional,” ujarnya.

Kemudian, jika dibedah lebih jauh ke tingkat provinsi hingga kota, banyak daerah yang BOR di RS telah mencapai lebih dari 80 persen dan melewati 90 persen.

“Hal ini terutama terjadi di daerah-daerah dengan lonjakan kasus tinggi seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini