MATA INDONESIA, JAKARTA – Hasil studi Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) yang menilai kinerja Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan terbaik dalam merespon wabah COVID-19.
Menurut Direktur LPI Boni Hargens, penilaian tersebut merupakan hasil riset kualitatif dan wawancara mendalam terhadap sejumlah pakar.
“Tujuannya untuk memotret performa kabinet Indonesia Maju Jilid II yang dilakukan selama Januari-Juni 2021 yang dikuantifikasi secara sederhana untuk mendapatkan pengukuran yang pasti,” ujarnya, baru-baru ini.
LPI mengukur kinerja kabinet dalam merespons wabah COVID-19. Hasilnya Kepala BIN Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan meraih skor 99 dalam skala 0-100 disusul Panglima TNI dan Kapolri yang sama-sama meraih nilai 98. Di tangga berikut, ada Menkopolhukam Mahfud MD (96), Menteri Agama Yaqut Cholil (95), Menteri BUMN Erick Tohir (94), Menteri Sosial Risma (93), dan Mendagri Tito Karnavian (91).
Selain itu, performa institusi BIN yang dikomandoi Budi Gunawan atau akrab disebut BG, berada pada peringkat terbaik berdasarkan tiga indikator besar dengan 20 atribut atau subindikator turunannya.
“Ketiga indikator itu adalah aspek kepemimpinan (leadership), aspek kebijakan (policies), dan aspek daya tanggap (responsiveness),” kata Boni.
Ia juga menegaskan bahwa pendekatan ini lazim digunakan di negara yang demokrasinya relatif mapan. Dari penilaian para pakar yang tergabung dalam sejumlah grup diskusi (FGD), LPI mengkuantifikasi pengukuran dengan memberikan bobot terhadap ketiga dimensi itu.
Aspek leadership memberi kontribusi 30 persen kepada resultan nilai kinerja, indikator kedua menyumbang 20 persen dan indikator responsiveness mendapat porsi terbesar yaitu 50 persen dari total pengukuran.
“Penentuan ini menunjukkan bahwa LPI menitikberatkan pada sektor daya tanggap dalam mengukur kualitas performa para menteri dan pimpinan lembaga negara,” ujarnya.
Boni juga menjelaskan bahwa berdasarkan bobot dan penilaian para pakar, LPI melakukan skoring dan mengategorikan kinerja menteri berikut pimpinan lembaga negara. Skor 0-59 dikategorikan dengan kinerja buruk, 60-79 masuk kategori sedang/biasa-biasa saja, 80-89 terkategori baik, dan rentang 90-100 masuk kategori kinerja terbaik.