MINEWS.ID, JAKARTA – Nilai tukar rupiah diramalkan bakal berbalik menguat terbatas atas dolar Amerika Serikat (AS) pada akhir pekan ini, Jumat 13 September 2019.
Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan bahwa mata uang garuda akan menguat terbatas di range Rp 13.980-Rp 14.060 per dolar AS.
Sebagai perbandingan, Rupiah kamis sore tercatat di posisi Rp13.990 per dolar AS atau menguat 0,47 persen.
Ibrahim mengatakan penguatan rupiah masih disebabkan oleh efek sinyal damai perang dagang kemarin. Trump berkata, Amerika Serikat sepakat untuk menunda kenaikan tarif terhadap impor China senilai 250 miliar dolar AS dari 1 Oktober menjadi 15 Oktober.
“Langkah ini meredakan ketegangan antara kedua belah pihak jelang pembicaraan langsung di Washington DC bulan depan,” kata Ibrahim kemarin sore.
Selain itu, investor juga masih berharap Bank Sentral Eropa melakukan pelonggaran kebijakan moneter di dalam pertemuan Kamis ini. Investor masih yakin bahwa otoritas moneter Eropa akan melunak untuk mengantisipasi pelemahan ekonomi di benua biru tersebut.
“Investor hampir secara universal mengharapkan penurunan suku bunga pada pertemuan ECB,” ujar dia.
Kemudian, investor juga menyambut langkah parlemen Inggris untuk memblokir Brexit yang tidak ada kesepakatan pada 31 Oktober.