Rudi S Kamri : Rizieq Shihab Cuma Wayang untuk Menggoyang Negara

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Baru seminggu Rizieq Shihab tiba Indonesia, namun sudah ada beberapa masalah yang dilakukan olehnya. Mulai dari perusakan fasilitas bandara Soetta oleh para pengikutnya saat menjemputnya 10 November lalu, kemudian melakukan aksi road show ke Bogor hingga menggelar resepsi pernikahan anaknya yang dihadiri banyak tamu pada 14 November 2020. Padahal saat ini, Indonesia masih dihadapkan dengan masalah pandemi corona (covid-19).

Kelakuan Rizieq Shihab dan pengikutnya pun segera mendapat respon yang tegas dari Presiden Jokowi dan jajarannya. Jokowi menekankan bahwa keselamatan rakyat harus menjadi yang utama. Hal ini diungkapkan lewat pernyataan keras Menkopolhukam Mahfud MD pada 16 November 2020 kemarin.

“Salus Populi Suprema Lex Esto artinya Keselamatan Rakyat merupakan Hukum Tertinggi,” demikian pernyataaan Mahfud.

Pemerhati Sosial Politik Rudi S Kamri pun memberikan apresiasi atas langkah yang ditempuh pemerintah ini. Ia kemudian mengatakan bahwa sikap tegas lain yang diperlihatkan Jokowi adalah dengan memerintahkan Kapolri Jenderal Idham Aziz untuk mencopot Kapolda Metro Jaya, Kapolda Jawa Barat, Kapolres Jakarta Pusat dan Kapolres Bogor.

“Dan Presiden Jokowi telah menunjukkan diri masih sebagai “a leader in command” di Republik ini,” ujar Rudi dalam pernyataan resminya, Selasa 17 November 2020.

“Jujur, saya lega melihat perkembangan ini. Presiden Jokowi dan jajarannya sudah kembali hadir di negara ini. Kehadiran kembali Presiden Jokowi telah mengembalikan marwah dan kehormatan negara yang dalam beberapa hari ini diinjak-injak Rizieq Shihab dan gerombolannya. Ini juga merupakan pesan kuat kepada orang yang selama ini menjadi bandar alias cukong yang memainkan Rizieq Shihab sebagai wayang untuk menggoyang negara. Kita tahu siapa dia,” lanjutnya.

Rudi pun menilai langkah ini bisa saja menjadi strategi Jokowi untuk menunggu momentum yang tepat agar Rizieq Shihab berbuat kesalahan yang tidak bisa lagi diingkari dan dielakkan.

Ia berharap agar pemerintah memberikan sanksi yang tegas terhadap Gubernur DKI Jakarta, Gubernur Jawa Barat, Walikota Jakarta Pusat dan Bupati Bogor. Sebab mereka tidak mengindahkan peraturan dan Undang-Undang memberi karpet merah kepada Rizieq Shihab dan kelompoknya untuk menebar panggung yang seakan melecehkan Pemerintah.

“Ini yang paling ditunggu-tunggu masyarakat luas. Khusus untuk Anies Baswedan dan Ridwan Kamil, pemerintah harus memberikan sanksi super keras karena kedua manusia tidak tahu diri ini benar- benar telah menunjukkan pembangkangan terhadap kewibawaan dan kehormatan Presiden, atasannya,” katanya.

Rudi juga meminta agar ada langkah tegas dari Pqnglima TNI dan Kapolri tehadap pelecehan yang dilakukan Rizieq Shihab kepada dua instansi negara tersebut. Kata dia, penghinaan dan pelecehan atas institusi TNI dan Polri oleh Rizieq Shihab kalau tidak ditindaklanjuti akan menimbulkan pertanyaan masyarakat bahwa aparat keamanan takut atau melakukan diskriminasi perlakuan hukum.

“Selanjutnya yang kita harapkan adalah konsistensi sikap Pemerintah untuk bertindak tegas kepada siapapun yang mengacaukan negara. Pemerintah dan Presiden Jokowi harus percaya diri bahwa mayoritas masyarakat Indonesia yang berakal sehat mendukung penuh langkah Presiden,” ujarnya.

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Survei Elektabilitas Bakal Calon Walkot Jogja yang Bertarung di Pilkada 2024, Sosok Ini Mendominasi

Mata Indonesia, Yogyakarta - Menjelang Pilkada 2024 di DIY, sejumlah lembaga survei sudah bergeliat menunjukkan elektabilitas para bakal calon Wali Kota dan juga Bupati. Termasuk lembaga riset Muda Bicara ID yang ikut menunjukkan hasil surveinya. Lembaga yang diinisiasi oleh kelompok muda ini mengungkap preferensi masyarakat Kota Jogja dalam pemilihan Wali Kota Jogja 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini