Rekor Ekspor 2024 Jadi Modal, Kulon Progo Genjot Target 2025 Meski Ada Ancaman AS

Baca Juga

Mata Indonesia, Kulon Progo – Dinas Perdagangan (Disdag) Kabupaten Kulon Progo menetapkan target nilai ekspor tahun 2025 sebesar Rp235 miliar.

Angka ini meningkat dibanding target tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp220 miliar.

Namun, tantangan muncul seiring dengan kebijakan Amerika Serikat yang berencana menaikkan tarif impor, yang bisa berdampak pada ekspor produk asal Kulonprogo ke pasar internasional, khususnya AS.

Kepala Bidang Usaha Perdagangan Disdag Kulonprogo, Endang Zulywanti, menyebutkan bahwa kebijakan kenaikan bea masuk di AS dapat mengurangi daya saing harga produk Indonesia, termasuk dari Kulon Progo.

Meski begitu, adanya langkah diplomasi dari pemerintah pusat yang mengirimkan delegasi ke Amerika Serikat menjadi harapan baru bagi pelaku ekspor nasional.

Untuk menanggapi situasi tersebut, Disdag Kulon Progo mendorong pelaku usaha lokal agar memperluas jangkauan pasar ekspor serta melakukan diversifikasi produk.

Strategi ini diharapkan dapat membuka peluang di negara-negara tujuan ekspor lainnya.

“Kami mengupayakan agar pelaku usaha tidak hanya bergantung pada satu pasar, tetapi mulai melirik pasar baru di luar negeri,” kata Endang, Minggu 12 Mei 2025.

Walau diterpa ketidakpastian global, Disdag Kulon Progo tetap optimis bisa mencapai target ekspor Rp235 miliar di tahun 2025.

Endang menambahkan bahwa sinergi dari berbagai pihak sangat dibutuhkan, mulai dari pelaku usaha, perajin, pengepul, hingga eksportir. Adaptasi terhadap dinamika perdagangan global menjadi kunci keberhasilan.

Disdag Kulon Progo juga aktif mendukung peningkatan ekspor daerah melalui pembinaan UMKM dan kolaborasi dengan instansi terkait di tingkat provinsi maupun nasional.

Pembinaan tersebut penting untuk menyiapkan pelaku UMKM agar siap menembus pasar internasional atau go internasional.

Selain itu, Disdag juga rutin memfasilitasi pelaku usaha untuk berpartisipasi dalam pameran tingkat nasional maupun internasional.

Langkah ini merupakan bagian dari strategi promosi produk ekspor unggulan Kulonprogo agar lebih dikenal di pasar global.

Menurut Endang, proses ekspor melibatkan mata rantai panjang yang tidak hanya melibatkan pelaku usaha lokal, tetapi juga membutuhkan dukungan dari pemerintah pusat.

Salah satu bentuk dukungan tersebut adalah menjaga stabilitas ekonomi makro agar aktivitas ekspor daerah tetap kondusif.

Sebagai catatan, realisasi ekspor Kulon Progo tahun 2024 mencapai Rp247 miliar, melampaui target yang ditetapkan.

Komoditas ekspor utama Kulon Progo tahun lalu meliputi rambut palsu (wig), gula kristal, dan sarung tangan, yang secara total menyumbang sekitar 84 persen dari keseluruhan nilai ekspor.

Di tahun 2025 ini, Disdag memproyeksikan komoditas ekspor andalan tidak akan jauh berbeda.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Danantara Jadi Motor Penggerak Ekonomi, Dukung Visi Pemerintahan Prabowo

Oleh : Andhika Rachma )* Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan arah baru dalam pembangunan ekonomi nasional melalui peluncuran Badan Pengelola...
- Advertisement -

Baca berita yang ini