MATA INDONESIA, JAKARTA – Kelompok separatis dan terorisme Papua (KSTP) disebut telah menembaki kantor Polsek Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua pada, Jumat 7 Mei 2021. Tidak hanya itu, rumah warga pun menjadi korban pembakaran.
Pengamat intelijen Stanislaus Riyanta menilai bahwa untuk meredam KSTP penanagannya bisa meniru cara pemburuan teroris khususnya di Poso, Sulawesi Tengah.
“Harus dibentuk satgas gabungan dan dalam satu komando. Penanganan teroris di Poso oleh Satgas Tinombala bisa menjadi model,” kata Stanislaus kepada Mata Indonesia News, Sabtu 8 Mei 2021.
Sejauh ini untuk menangani permasalahan keamanan di Papua, sudah ada Satuan Tugas (Satgas) Nemangkawi. Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono menegaskan bahwa aparat keamanan yang terdiri dari TNI-Polri terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk melakukan pemetaan.
“Penegakan hukum di Papua tentunya masih tetap berjalan sampai sekarang. Asops (Asisten Operasi) Kapolri tentu sudah memetakan,” kata Argo.
Satgas Nemangkawi sudah melakukan pendekatan halus dan pendekatan tegas. Upaya pendekatan halus yaitu meliputi aksi preventif dengan membina masyarakat Noken.
“Kita memberdayakan anggota kepolisian dengan masyarakat di sana untuk mempunyai suatu keterampilan,” kata Argo.
Sementara untuk penindakan tegas yaitu dengan memprosesnya jika terbukti melanggar pidana. Salah satu contohnya yaitu menangkap oknum penyuplai senjata kepada KSTP berininsial PK di Kabupaten Nabire, Papua pada Senin 19 April 2021 lalu.