MATA INDONESIA, JAKARTA-Uang rupiah Indonesia ramah lingkungan, sebab tidak mengandung unsur-undur senyawa kimia berbahaya. Karena uang Indonesia memiliki bahan baku dasar 100 persen kapas serat non kayu.
Nah, karena ramah lingkungan, Bank Indonesia memanfaatkan uang rupiah yang tidak layak edar dengan menjadikan salah satu bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).
Anggota Departemen Pengelola Uang Bank Indonesia (BI), Andri mengatakan, limbah uang rupiah tidak berbahaya.
“Kalau mau dibuang begitu saja tidak apa-apa karena tidak mengandung unsur-unsur senyawa kimia berbahaya,” ujar Andri.
Untuk saat ini kata dia, PLTSa hanya terdapat di Bantar Gebang, Bekasi Jawa Barat. Kedepannya akan dibangun di seluruh wilayah Indonesia.