Raja Charles III Pilih Mobil Pemberian Saat Memproklamirkan Diri Sebagai Penguasa Baru Monarkhi Inggris

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTARaja Charles III lebih memilih Rolls Royce Phantom VI tahun pembuatan 1977 sebagai tunggangannya usai resmi memproklamirkan diri menggantikan mendiang ibunya Ratu Elizabeth II.

Elizabeth tidak membeli mobil tersebut melainkan merupakan pemberian dari pabrik Rolls-Royce saat sang ratu merayakan ulang tahun penobatannya yang ke-25.

Namun, mobil itu tidak sama dengan Phantom VI yang diproduksi tahun itu atau sesudahnya.

Beberapa pengecualian yang tampak jelas adalah atap kabin mobil dibuat lebih tinggi dari edisi standarnya.

Tujuannya agar keluarga Istana Buckingham tidak kesulitan keluar masuk mobil tersebut.

Interiornya dirancang khusus dan tidak dikerjakan menggunakan mesin melainkan langsung menggunakan tangan terampil para pembuatnya.

Mobil yang dibuat di Mulliner Park Ward, London, itu bermesin 6.750 cc dari Silver Shadow.

Mesin itu diklaim mampu menghasilkan 200 daya kuda pada 4.000 rpm yang disalurkan ke roda dengan menggunakan transmisi Hydramatic 400.

Namun, mobil tersebut pernah dirusak mahasiswa Inggris yang menentang Pangeran Charles saat mengawini Camilla Parker Bowles dan mencampakkan Putri Diana Spencer.

Mahasiswa memukul kaca jendela tengah hingga retak, lalu bagian belakangnya dipenuhi cat serta beberapa bagian mobil yang penyok.

Tetapi, kerusakaan itu sudah diperbaiki dan tidak tampak bekas rusak saat ditunggangi Charles pulang dari Istana St James usai jadi raja.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini