Raja Charles III Awasi Keputusan Ratu Denmark untuk Mencopot Empat Gelar Bangsawan Cucunya

Baca Juga

MATA INDONESIA, LONDON – Raja Charles III mengawasi bagaimana keputusan Ratu Denmark untuk melucuti beberapa gelar dari cucunya. Hal ini dipertimbangkan sebagai momen untuk merestrukturisasi monarki Inggris.

Ratu Margrethe II mengumumkan bahwa empat dari delapan cucunya tidak akan lagi menggunakan gelar pangeran dan putri mulai Januari 2023. Margrethe membuat pengumuman ini di siaran pers di situs resmi kerajaan Denmark.

Pernyataan itu menjelaskan bahwa keputusannya sejalan dengan bagaimana kerajaan lain mengambil langkah untuk merampingkan monarki mereka.

Tidak jelas persis kerajaan mana yang dimaksud, namun sudah lama terdengar rencana bahwa Charles telah merencanakan adanya perampingan monarki di Inggris. Charles berencana untuk mengurangi jumlah bangsawan Inggris dari 22 menjadi tim inti yang terdiri dari tujuh orang. Termasuk dirinya sendiri, Permaisuri Camilla, Pangeran William, dan Kate Middleton.

Baik Kerajaan Denmark maupun Istana Buckingham belum menanggapi mengenai berita rencana perampingan monarki tersebut.

Putra bungsu Margrethe, Pangeran Joachim, mengungkapkan rasa frustasinya terhadap keputusan dari Kerajaan Denmark tersebut. Pasalnya keempat anaknya Nikolai, Felix, Henrik, dan Athena harus merelakan gelar kebangsawanan mereka.

Ia menyayangkan keputusan ibunya karena baginya menghapus gelar bangsawan sama saja dengan menghapus identitas. Hingga saat ini dia masih tidak habis pikir mengapa anak-anaknya harus mendapat hukuman sedemikian rupa.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Komitmen Pemerintah Wujudkan Kemandirian Ekonomi Papua Melalui Lumbung Pangan Nasional

*) Oleh : Ratna Juwita Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkankomitmen kuat untuk melakukan pembangunan Lumbung Pangan Nasional di Kabupaten Merauke, Papua. Melalui program ini, diharapkan Papua tidak hanyamenjadi daerah yang mandiri dalam hal pangan, tetapi juga menjadi motor perekonomian yang memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat.  Sejak diluncurkan, program Lumbung Pangan Nasional yang berbasis di KabupatenMerauke ini mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak. Salah satunya adalahtokoh masyarakat adat Papua, Bonefasius Muenda, yang mengungkapkan bahwaPresiden Prabowo Subianto memiliki perhatian besar terhadap pembangunan di Papua. Menurut Muenda, upaya pemerintah untuk menjadikan Merauke sebagai Lumbung Pangan Nasional mencerminkan niat tulus Presiden Prabowo untuk menyejahterakanmasyarakat Papua. Hal ini tidak hanya terlihat dari kebijakan yang digulirkan, tetapijuga dari langkah konkret yang telah diambil untuk membangun infrastrukturpendukung, membuka lapangan pekerjaan, serta mendorong keterlibatan masyarakatdalam proses pembangunan. Menurutnya, program ini akan memberikan dampak langsung terhadap ekonomimasyarakat setempat, yang selama ini lebih banyak bergantung pada sektortradisional dan terbatas pada kegiatan pertanian subsisten. Melalui Lumbung Pangan Nasional, Merauke akan menjadi daerah yang tidak hanyamengelola hasil pertanian untuk kebutuhan lokal, tetapi juga untuk mendukungketahanan pangan nasional. Dengan lahan yang subur dan potensi besar dalamsektor pertanian, Merauke menjadi pilihan ideal untuk menjadi pusat produksi pangan, baik untuk konsumsi lokal maupun ekspor. Kemudian, Presiden Prabowo juga akan membangun sejumlah infrastrukturpendukung berupa dermaga di Wanam dan jalan sepanjang 135 kilometer dariWanam ke Muting. Infrastruktur tersebut akan memberikan akses bagi petani untukmengangkut alat-alat pertanian dan hasil panen. Dengan kondisi lahan yang rata dan berawa,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini