MATA INDONESIA, MEXICO CITY – Sebuah peretasan besar-besaran terhadap informasi rahasia pemerintah di Meksiko,termasuk ribuan email dari angkatan bersenjata, mengungkap kerentanan Meksiko terhadap serangan siber. Hal ini terjadi juga karena kurangnya investasi dan kesiapan teknologi yang buruk di negara tersebut.
Presiden Andres Manuel Lopez Obrador mengonfirmasi pada Jumat, 30 September 2022 bahwa kementerian pertahanan mengalami peretasan yang mengungkapkan rincian kondisi jantungnya. Peretasan tersebut juga memuat informasi tentang tokoh kriminal, transkrip komunikasi, dan pemantauan duta besar AS untuk Meksiko.
Sebuah kelompok yang disebut “Guancamaya” atau “Macaw” dalam bahasa Spanyol, mengaku bertanggung jawab atas peretasan tersebut dan mengatatakan di situsnya bahwa mereka telah mengakses enam terabyte data.
Fransisco Solano seorang eksekutif di pelayanan IT mengatakan jika dilihat dari ukuran peretasannya, ini adalah modus kejahatan siber yang terencana. Menurutnya, kejadian peretasan ini bukan murni terjadi karena ada kesempatan saja.
Menurut Solano dan analis lain, kerentanan yang dieksplorasi oleh peretas berasal dari kelemahan pada server microsoft yang terdeteksi tahun lalu yang dikenal sebagai ProxyShell.