Raih Kepercayaan Publik, Presiden Boeing Minta Maaf ke Keluarga Korban Max8

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Presiden The Boeing Company Dennis Muilenburg berupaya meraih kepercayaan publik.

Dia meminta maaf kepada keluarga korban dan mengakui sistem manuver otomatis pada 737 seri Max selama ini memang bermasalah.

Namun Dennis menegaskan para ahli Boeing sudah bekerja siang malam memperbaikinya dan pesawat itu akan menjadi yang paling aman diterbangkan nanti.

“Kami di Boeing meminta maaf atas nyawa yang hilang dalam kecelakaan 737 baru-baru ini dan tanpa henti fokus pada keselamatan untuk memastikan tragedi seperti ini tidak pernah terjadi lagi,” ungkap Dennis melalui video berdurasi hampir lima menit itu.

Dennis mengakui Boeing telah lama mendengar keluhan pilot seri Max yang mencurigai hal yang tidak beres pada sistem manuver otomatis pada jenis pesawat tersebut.

Masalah itu semakin jelas ketika pesawat JT 610 yang dioperasikan Lion Air dan Ethiopian Airlines yang mengoperasikan pesawat dengan nomor penerbangan 302, jatuh.

Penyebab naasnya kedua pesawat itu adalah masalah yang sama yaitu tidak berfungsinya MCAS (the Maneuvering Characteristics Augmentation System).

Namun, ahli di Boeing memperbaikinya siang-malam hingga sempurna dan saat kembali mengundara dengan perangkat lunak MCAS yang sudah diganti, Dennis menjamin 737 seri Max akan menjadi pesawat paling aman untuk diterbangkan.

Dennis menegaskan hasil lengkap terhadap kecelakaan dua pesawat tersebut akan diumumkan otoritas keselamatan penerbangan masing-masing negara dalam waktu dekat.

Penerbangan Lion Air JT 610 jatuh ke perairan Karawang pada Oktober 2018, di mana 189 penumpang dan awak pesawat tewas. Sedangkan Ethiopian Airlines 302 jatuh di area ladang di Addis Ababa tak lama setelah lepas landas pada bulan Maret 2019, menewaskan 157 orang di dalamnya.

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini