PSSI Gelar Kongres Usai Lebaran, Liga 1 Kick-Off 3 Juli

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – PSSI menggelar rapat Komite Eksekutif, Senin 3 Mei 2021. Hasilnya, mereka akan menggelar kongres tatap muka pada 29 Mei dan kick-off Liga 1 pada 3 Juli.

Rapat yang digelar melalui sarana konferensi video ini dilakukan selama satu setengah jam mulai pukul 16.00 hingga 17.30 WIB dan dipimpin Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan serta diikuti 13 dari total 15 Exco PSSI.

“Keputusan rapat Exco hari ini menetapkan Kongres PSSI 2021 akan dilaksanakan seusai Hari Raya Idul Fitri pada 29 Mei 2021 di Jakarta. Kongres nantinya ada beberapa agenda yang akan digelar,” kata Iriawan.

“Agenda kongres seperti laporan kegiatan serta keuangan PSSI 2020, program 2021, usulan agenda kongres dari anggota PSSI, pengesahan anggota, dan lain-lain,” ujarnya.

Pada rapat Exco ini PSSI juga merencanakan kick off Liga 1 2021 mendatang dimulai pada 3 Juli mendatang. Untuk Liga 2 direncanakan dimulai dua minggu usai Liga 1 kick off. Lalu nanti menyusul kompetisi Liga 3, EPA, Soeratin dan kompetisi lainnya.

Selain itu, terkait timnas Indonesia ada beberapa agenda yang akan diikuti tahun ini. Seperti Kualifikasi Piala Dunia 2022, AFF U-15, AFF U-18, SEA Games, Piala AFF, AFF-16 Putri, dan lain-lainnya.

“Kami juga menunjuk pelatih Ahmad Fadh Karim sebagai pelatih timnas eSports yang berhasil lolos ke FIFAe Nations Cup pada Agustus 2021 mendatang di Copenhagen Denmark,” ungkapnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Mengapresiasi Keberhasilan TNI Tembak Mati Anggota OPM Egianus Kogoya

Oleh : Loa Murib Keberhasilan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menindak tegas Kelompok OrganisasiPapua Merdeka (OPM) Kodap III Ndugama pimpinan Egianus Kogoya patut mendapatkanapresiasi yang tinggi. Langkah tegas ini menjadi cerminan komitmen negara dalam menjagakeutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sekaligus melindungimasyarakat Papua dari ancaman kekerasan yang kerap dilakukan kelompok separatis. Operasipenindakan oleh TNI di Kampung Aleleng, Distrik Tangma, Kabupaten Yahukimo bukansekadar respons militer, tetapi juga bagian dari upaya mengembalikan ketenangan warga sipildi Papua Pegunungan. Aksi brutal OPM sebelumnya telah mengganggu stabilitas dan menimbulkan luka mendalam, termasuk pembunuhan terhadap para pekerja pembangunan gereja di Wamena. Tak hanya itu, kelompok ini juga terlibat dalam perusakan hutan untuk ladang ganja ilegal, sebuah aktivitasyang menunjukkan bahwa tindakan mereka tidak lagi sekadar bernuansa ideologis, namunjuga merusak ekosistem dan tatanan sosial di daerah tersebut. Dalam konteks ini, langkahTNI hadir sebagai bentuk perlindungan negara terhadap warga yang selama ini hidup dalamketakutan. Informasi dari masyarakat menjadi kunci dalam keberhasilan operasi tersebut. Saat aparatmemperoleh laporan tentang keberadaan empat anggota OPM...
- Advertisement -

Baca berita yang ini