Psikolog: Informasi di Media Perburuk Ketahanan Masyarakat Perangi Corona

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAMBI – Informasi virus corona di media massa maupun media sosial telah membuat masyarakat masuk pada jurang kecemasan hingga berujung menderita psikosomatis. Perang terhadap virus tersebut tidak maksimal.

Maka, Ketua Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) Cabang Jambi Dr Novrans Eka Saputra menegaskan kita harus berfikir sehat dan tidak cemas

“Bila melihat dalam beberapa hari terakhir, gejala kecematan sampai psikomsomatis telah dirasakah masyarakat,” kata Novrans seperti dikutip Selasa 31 Maret 2020.

Setiap pemberitaan soal penyebaran virus corona atau Covid19, seperti dilansir antara, telah menstimulasi kecemasan dan cenderung berdampak buruk kepada masyarakat.

Menurut dia peran media dan perlaku bijak masyarakat dalam menyampaikan informasi itu sangat diperlukan, di sisi lain perlu ada pendampingan satu sama lain di lingkungan masing-masing.

Media harus ikut menjaga pemberitaan di masyarakat, juga peran masyarakat untuk lebih bijak dalam menyampaikan informasi atau respon di media sosial.

Ia menyebutkan, transparansi tentang korban boleh, namun tidak diekpose secara berlebihan.

Novrans yang juga Kepala Prodi Psikologi Fakultas Kedokteran dan kesehatan Universitas Jambi itu menyebutkan dalam menghadapi kondisi yang tidak biasa, seperti pandemi saat ini, masyarakat harus bisa memanajemen emosi, khususnya rasa cemas dan kekhawatiran berlebih kepada COVID-19.

Hal itu perlu difasilitasi, terlebih masalah yang dihadapi masyaakat lebih banyak dari situasi biasa. Namun saat ini kondisinya berbeda yang kenyataanya butuh penguatan khusus.

Menurutnya, dampak dari kecemasan setelah mendapat informasi atau kabar terbaru terkait COVID-19 kadang mempengaruhi ke kondisi tubuh. Ia mencontohkan, salah satu bentuk reaksi kecemasan yang lazim adalah tiba-tiba merasa ingin batuk, meriang, kekhawatiran berlebih bahwa dirinya terpapar CIVID-19.

Kehadiran konseling online yang digelar secara cuma-cuma dari Himpsi Jambi salah satunya membantu mengatasi hal itu. Cukup dengan gawai sudah bisa mendapatkan pendampingan dari psikolog.

Pihaknya akan melakukan komunikasi dengan Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Jambi serta melakukan evaluasi kegiatan ini sehingga pelayanan dapat terpantau dan terpenuhi.

Selain itu, Himpsi Jambi juga akan berupaya untuk bisa memberikan pendekatan kepada keluarga pasien dan juga keluarga tenaga kesehatan yang bertugas menangani pasien agar memiliki kesiapan untuk menyikapi kondisi saat ini terkait COVID-19.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Presiden Prabowo Tegaskan Tidak Ada Tempat untuk Judi Online di Indonesia

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan komitmennya untuk memberantas judi online di tanah air. Pihak Istana melalui Menteri Sekretaris...
- Advertisement -

Baca berita yang ini