MINEWS, JAKARTA – Bukan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) namanya, kalau tak mengeluarkan pernyataan yang kontroversial dan sarat polemik. Setelah sebelumnya menyoroti anggaran lem aibon di APBD DKI Jakarta, kini PSI beralih menyoroti soal jabatan presiden.
Partai ini mengusulkan agar masa jabatan presiden sampai tujuh tahun, dan dibatasi hanya satu periode. Mereka beralasan agar setiap presiden akan fokus bekerja dan tidak memikirkan pemilu selanjutnya.
Ketua DPP PSI Tsamara Amany menyatakan masa jabatan satu periode akan membuat presiden terlepas dari tekanan politik jangka pendek. Dan harapannya lebih fokus untuk melahirkan kebijakan terbaik.
“Politik akan terbebas dari pragmatisme,” kata Tsamara seperti dikutip dalam postingan instagram @indozone.id, Jumat 22 November 2019.
Tsamara juga mengatakan, kepemimpinan perlu diperpanjang sampai tujuh tahun agar setiap presiden mempunyai waktu cukup untuk mewujudkan program-program kerja yang sudah dibuat.
“Selanjutnya, satu periode ini akan menghilangkan konsep petahana dalam pemilihan presiden. Maka tak ada lagi kecurigaan bahwa petahana memanfaatkan kedudukannya untuk kembali menang pemilu,” ujar Tsamara.
Selain itu, ia mengatakan, pemilu tiap tujuh tahun jelas akan menghemat biaya. Jika biasanya tiap lima tahun ada pemilu, kelak hanya akan terjadi tiap tujuh tahun.
Hingga berita ini naik, postingan ini banjir tanggapan dari warganet. Terdapat 26.310 likes dan dikomentari 499 orang.
@djacklesmana: “Mau mengulang kejadian 98,â€.
@andreasivanbudianto: “gimana kalo diubah jadi negara kerajaan aja biar gak mikir urusan pemilu pemilu lagi (ditambah emot ketawa),â€.
@aqrun277: “Kyk setuju, tpi habis periode ini yah syg (emot ketawa),â€.
@richiedaniellapod: “Iya kalo fokus kerja, kalo fokus bikin lagu lg gmn? (emot ketawa),â€.
Kalau kamu sendiri, setuju gak?
â €