MINEWS.ID, JAKARTA – Presiden Jokowi sangat serius mengembangkan industri pertahanan Indonesia sesuai dengan corak peperangan masa datang untuk menyediakan alat utama sistem persenjataan (alutsista).
Maka, Pemerintah Indonesia akan fokus mengembangkan investasi di industri pertahanan seperti berikut;
Pertama, mengembangkan industri alutsista dalam negeri mulai dari hulu sampai hilir, dengan melibatkan, BUMN maupun swasta. “Hal itu untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor alutsista,” kata Presiden dalam sambutan pembukaan rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta Jumat 22 November 2019.
Kedua, setiap pengadaan alat pertahanan harus memastikan alih teknologi dan program kerja sama dengan negara lain.
Ketiga, meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang industri pertahanan.
Keempat, kebijakan pengadaan alutsista mempertimbangkan kemajuan teknologi yang berubah dengan cepat.
Dia tidak ingin pengadaan alutsista Indonesia dilakukan dengan teknologi yang sudah usang.
Rapat itu antara lain dihadiri Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan menteri-menteri di bawah Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam).