Prioritas dalam Vaksinasi Covid19 Agar Segera Tercipta Kekebalan Komunitas

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Vaksinasi Covid19 di Indonesia dilakukan berdasarkan prioritas sehingga tidak boleh diberikan kepada warga di luar itu karena bakal menghambat terbentuknya kekebalan komunitas.

Kandidat doktor pada Kobe University, dr Adam Prabata, dalam pernyataannya yang diterima Mata Indonesia News, selain jumlahnya terbatas, prioritas itu untuk melindungi orang-orang dari kelompok rentan.

Kelompok rentan itu antara lain tenaga kesehatan (nakes) yang menangani pandemi tersebut, lansia seperti pekerja publik seperti polisi dan tentara.

“Pemberian vaksin Covid-19 itu harus sesuai prioritas karena persediaannya masih terbatas di seluruh dunia, termasuk di Indonesia,” begitu pernyataan Adam.

Alasan nakes mendapat prioritas, menurut Adam, karena 11 kali berisiko dari masyarakat biasa karena sehari-hari mereka menghadapi orang dengan infeksi Covid19.

Sedangkan lansia di atas 60 tahun menurut Adam, banyak yang meninggal dunia jika terinfeksi Covid19. Besarannya hingga 47,3 persen.

Jika ada orang yang bukan prioritas didahulukan sekarang, maka upaya melindungi mereka yang rentan jadi terhambat. Begitu juga dengan pembentukan kekebalan komunitas.

Adam menjelaskan pentingnya prioritas dalam vaksinasi Covid19 menanggapi pengusaha yang sudah mendapat suntikan vaksin berbarengan dengan nakes dan lansia sekarang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini