Pria Tua di Turki Selamat Usai Tertimbun Reruntuhan Selama 33 Jam

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pria berusia 70 berhasil diselamatkan dari puing-puing bangunan runtuh yang menimpa tubuhnya pada Minggu (1/11). Ia terkubur selama 33 jam akibat gempa hebat yang mengguncang pantai Aegean Turki dan pulau-pulau di Yunani.

Pria yang diidentifikasi sebagai Ahmet Citim itu berhasil diselamatkan dari puing-puing bangunan tempatnya tinggal yang hancur di distrik Bayrakli Izmir. Pada gambar yang beredar menunjukkan bahwa bangunan yang runtuh merupakan bangunan tua.

Melansir, Reuters, Senin, 2 November 2020, pihak berwenang Turki melaporkan angka kematian meningkat pada Minggu, sehingga jumlah korban menjadi 62 orang. Seluruh korban berdomisili di Izmir, sementara dua remaja meninggal di Pulau Samos, Yunani.

Tim penyelamat dan darurat bekerja keras menyusuri tiap bangunan runtuh akibat gempa bumi dahsyat berkekuatan 6,9 magnitudo. Presiden Turki, Recep Tayyib Erdogan mengatakan pemerintahnya bertekad menyembuhkan luka saudara-saudara di Izmir sebelum hawa dingin dan hujan melanda.

Lebih dari 3 ribu tenda dan 13 ribu tempat tidur telah disediakan untuk tempat berlindung sementara para korban gempa. Menurut Badan Bencana dan Darurat Turki, AFAD mengatakan setidaknya sebanyak 940 orang terluka dalam gempa bumi yang terjadi Jumat (30/10).

Lebih dari 700 korban sudah dipulangkan pihak rumah sakit, sementara delapan korban lainnya masih dalam perawatan intensif, demikian diungkapkan Menteri Kesehatan Turki, Fahrettin Koca.

Turki dilintasi garis patahan dan rawan gempa bumi. Tahun 1999, dua gempa hebat menewaskan 18 ribu orang di barat laut Turki.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pemerintah Tidak Tebang Pilih Berantas Judi Online Demi Masa Depan Generasi Bangsa

Oleh : Shenna Aprilya Zahra )* Pemerintah terus menunjukkan komitmennya dalam memberantas judi online yang dinilai merusak moral masyarakat dan mengancam masa depan generasi...
- Advertisement -

Baca berita yang ini