Presidensi G20 Jadi Momentum untuk Pemulihan Ekonomi Indonesia

Baca Juga

MATA INDONESIA. JAKARTA-Akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Dr Rio Dhani Laksana mengatakan Presidensi G20 Indonesia 2022 menjadi momentum yang baik untuk memberikan nilai tambah pada pemulihan ekonomi di Indonesia.

Presidensi G20 Indonesia menurut Kepala Galeri Investasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsoed itu akan memberikan manfaat yang dapat langsung dirasakan. Contohnya adalah peningkatan devisa negara dari rangkaian acara dan kehadiran para delegasi.

Menurutnya, kehadiran para delegasi pada berbagai rangkaian kegiatan akan berdampak langsung memberikan keuntungan pada berbagai sektor seperti pariwisata, transportasi, perhotelan, jasa, UMKM, hingga penyerapan tenaga kerja.

G20 Indonesia 2022 memang terdiri dari beragam pertemuan, bahkan diperkirakan akan mencapai 150 pertemuan yang menurut rencana akan digelar di beberapa kota di Indonesia.

Terdapat sekitar 19 kota yang akan dilibatkan dalam rangkaian kegiatan seperti Jakarta, Bogor, Semarang, Solo, Batam, Medan, Yogyakarta, Bandung, Sorong, Lombok, Surabaya, Labuan Bajo, Danau Toba, Manado, Malang, dan lainnya.

Sementara itu KTT G20 atau Leaders Summit sebagai puncak dari proses pertemuan G20 yaitu rapat tingkat kepala negara/pemerintahan nantinya akan dilaksanakan di Bali.

Pertemuan yang diselenggarakan di berbagai kota itu diharapkan akan membuka lapangan kerja baru, meningkatkan konsumsi domestik, serta dapat berkontribusi pada Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

Kendati G20 Indonesia 2022 memang bukanlah satu-satunya ajang untuk mengupayakan pemulihan ekonomi nasional dan membangkitkan perekonomian Indonesia.

Namun, kerja sama dalam membangun kolaborasi dan inovasi untuk mendukung transformasi ekonomi dan transformasi struktural pada berbagai sektor Presidensi G20 akan dapat menjadikan Indonesia menjadi salah satu fokus perhatian dunia.

Khususnya bagi para pelaku ekonomi dan keuangan, perhelatan G20 2022 ini menurutnya menjadi peluang dan juga tantangan yang tidak boleh dilewatkan. Kesempatan ini harus dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk menunjukkan berbagai kemajuan yang telah dicapai Indonesia kepada dunia.

Selain itu Presidensi G20 Indonesia 2022 yang mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger” tersebut menurut dia selain untuk mengajak seluruh negara dunia untuk bahu membahu pulih bersama, serta tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan terutama di tengah pandemi covid-19, juga diharapkan akan menjadi titik awal pemulihan keyakinan pelaku ekonomi baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

Bahkan sebagai tuan rumah, Indonesia juga akan mendapatkan kesempatan untuk turut serta dalam menentukan desain arah kebijakan pemulihan ekonomi global sehingga perlu dimanfaatkan sebaik mungkin untuk memberi nilai tambah bagi pemulihan ekonomi di Tanah Air.

Di samping itu, dalam pertemuan-pertemuan G20 di Indonesia juga akan dapat menjadi sarana untuk memperkenalkan pariwisata dan produk unggulan Nusantara kepada dunia internasional, sehingga diharapkan dapat turut menggerakkan ekonomi dan mempercepat pemulihan ekonomi dalam negeri.

Jika melihat daftar kota yang nantinya akan menjadi lokasi pertemuan G20 Indonesia 2022 seperti Yogyakarta, Lombok, Labuan Bajo, Danau Toba, Bali, dan berbagai kota lainnya yang selama ini menjadi daerah tujuan wisata kebanggaan Indonesia.

Maka ini adalah kesempatan emas untuk makin mengenalkan wajah pariwisata Indonesia kepada dunia. Kehadiran para delegasi secara langsung dan melihat kondisi di Indonesia tentunya akan dapat menjadi ajang promosi yang efektif dalam rangka mendorong perkembangan pariwisata di Indonesia agar makin dikenal lagi di kancah internasional.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Jurnalis di Ambang Bahaya: Ancaman Fisik dan Digital Makin Intens

Dari 116 responden yang mewakili perusahaan media, 8 persen melaporkan ancaman signifikan terhadap kerja jurnalistik, yang tidak hanya menyasar jurnalis secara individu tetapi juga institusi media secara keseluruhan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini