Polusi Udara Jakarta Terburuk Kedua 13 April Ini, Salah Satu Penyebabnya Asap Kendaraan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kualitas udara Jakarta pada 13 April 2022 pukul 09.00 WIB menurut laman pemantau IQAir, tidak sehat untuk manusia.

Posisi polusi udara Jakarta itu adalah kedua terburuk di dunia setelah Kota Delhi, India.

Index AQI US Jakarta adalah 163 dengan kategori “tidak sehat”, sedangkan angka AQI US Delhi adalah 418 yang dikategorikan “berbahaya.”

Sebagian besar penyebab buruknya kualitas udara adalah tingginya konsentrasi partikel PM 2.5 di udara.

Menurut catatan IQAir konsentrasi PM 2.5 di Jakarta sudah mencapai 79.6µg/m³ sehingga kualitas udaranya digolongkan tidak sehat bagi kesehatan.

PM 2.5 dibentuk di atmosfer karena reaksi bahan kimia seperti sulfur dioksida dan nitrogen oksida.

Polutan ini terbentuk dari pembuangan pembangkit listrik, industri, dan mobil.

PM juga dipancarkan langsung dari ladang, cerobong asap, dan pembuatan jalan memakai aspal.

Rekomendasi IQAir kepada warga Jakarta adalah menghindari kegiatan di luar rumah. Jika terpaksa harus mengenakan masker.

Selain itu tutup jendela rumah dan nyalakan pemurni udara di dalam ruangan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini