Polri Tak Perlu Ragu Proses Hukum Eks FPI

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Bareskrim Polri diminta tidak ragu-ragu memproses para  eks pentolan Front Pembela Islam (FPI) yang kini sudah dilimpahkan ke Kejaksaan Agung. Hal tersebut diungkapkan pengamat intelijen, Stanislaus Riyanta yang pesannya diterima Mata Indonesia News, Rabu 10 Februari 2021.

“Penahanan orang pasti karena sudah ada minimal dua alat bukti, jika ada ketidakcermatan dari Polri maka bisa digugat lewat praperadilan,” ujar Riyanta.

Apalagi praperadilan yang diajukan pimpinan FPI, Muhammad Rizieq Syihab, dimentahkan pengadilan.

Putusan praperadilan itu mengisyaratkan tindakan projustitia Polri terhadap kasus FPI tidak ada yang salah.

Kini enam mantan petinggi FPI resmi menjadi tahanan Kejaksaan Senin 8 Februari 2021 dalam proses maju ke pengadilan.

Mereka sedikitnya harus menunggu selama 14 hari kerja selama jaksa penuntut umum menyusun surat dakwaan.

Mereka yang ditahan adalah Shabri Lubis, Maman Suryadi (mantan Panglima FPI), Haris Ubaidilah (Ketua Panitia Acara), Habib Idrus (Kepala Seksi Acara), Ali bin Alwi Alatas (Sekertaris Panitia Acara), dan Hanif Alatas (menantu Habib Rizieq). (giftson ramos)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini