Polisi Selidiki Penyebab Insiden Ambrolnya Papan Seluncur di Kenpark Surabaya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Polisi langsung bergerak cepat melakukan penyelidikan terkait insiden ambrolnya papan seluncuran kolam renang Kenjeran Park (Kenpark) Surabaya, Sabtu 7 Mei 2022.

Dalam kejadian itu, ada 16 orang jadi korban karena terjatuh dari ketinggian 10 meter. Sejumlah saksi pun dimintai keterangan terkait dengan insiden tersebut.

Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Anton Elfrino Trisanto menyatakan, Subdit Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) ambrolnya wahana papan seluncuran kolam renang Kenpark.

“Reskrim sudah turun untuk mendalami, investigasi kejadian tersebut,” katanya.

Dikonfirmasi soal dugaan awal penyebab ambrolnya wahana seluncuran kolam renang Kenpark itu, Anton masih belum bisa menjelaskannya dengan alasan masih dalam tahap penyelidikan. Namun ia memastikan jika wahana yang ambrol itu berada pada ketinggian 10 meter.

“Nanti (dugaan penyebab ambrol) ya, masih kita dalami. Ini (ketinggian) sekitar 10 meter ya,” katanya.

Ia pun menegaskan, dalam insiden tersebut tidak ada korban yang meninggal dunia. Korban rata-rata mengalami luka-luka dan sudah dilakukan evakuasi ke rumah sakit.

Kepala HRD Waterpark Kenjeran Bambang Irianto, pihaknya selalu rutin melakukan perawatan wahana. Menurut Bambang, perawatan terakhir dilakukan sembilan bulan lalu.

“Kondisi wahana sebenarnya masih layak, sehingga diduga penyebab seluncuran ambrol adalah kelebihan muatan,” katanya.

Ia menjelaskan, saat kondisi normal, pengunjung bisa mencapai 300–400 orang. Sementara dalam kondisi khusus, seperti libur Lebaran saat ini, pengunjung bisa mencapai lebih dari seribu orang.

Bambang juga menyatakan bahwa ada petugas yang berjaga di setiap wahana, baik wahana di bawah maupun di atas. “Namun rata-rata, kalau mau ke bawah itu bersama-sama, tidak mau satu-satu. Nah, ini mungkin yang menyebabkan kelebihan muatan, ambrol,” katanya.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa kapasitas seluncuran maksimal hanya untuk 5–10 orang. Sementara saat kejadian, jumlah orang yang meluncur melebihi kapasitas.

“Harusnya 5–10 orang di bawah nunggu, 5–10 meluncur, baru 5–10 di bawah naik lagi. Namun, tidak tahu tadi bagaimana, eror mungkin, sehingga terjadi seperti itu,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

DPR RI: HMPV Bukan Virus Baru, Masyarakat Tak Perlu Panik

Mata Indonesia, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IX DPR, Nihayatul Wafiroh (Ninik), meminta masyarakat tak panik setelah ditemukannya Human Metapneumovirus (HMPV) di Indonesia. Dia mendukung langkah cepat Kementerian Kesehatan terkait temuan kasus ini sebagai bagian dari mitigasi.
- Advertisement -

Baca berita yang ini