Pogba Dicoret dari Timnas, Pemain Ini Gantikan Posisinya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pelatih timnas Prancis Didier Deschamps mencoret Paul Pogba dari skuatnya, setelah dinyatakan positif Covid-19. Sebagai gantinya, Eduardo Camavinga dipanggil untuk mengisi posisi Pogba.

Camavinga dipanggil untuk memperkuat timnas Prancis yang akan melakoni laga melawan Swedia pada 6 September dan Kroasia pada 9 September 2020 mendatang di ajang UEFA Nations League.

Tentu saja publik Prancis terkejut dengan keputusan Deschamps. Pasalnya, gelandang Rennes itu masih berusia 17 tahun, dan sudah harus mengemban tugas berat Pogba di timnas.

Namun, Deschamps menegaskan sama sekali tak ada keraguan untuk memanggil Camavinga. Menurutnya Camavinga memang layak bergabung dengan skuad Ayam Jantan usai tampil menawan di lini tengah Rennes musim lalu.

“Mungkin ini terbilang sedikit terlalu cepat. Namun, melihat apa yang dilakukannya di lapangan, ini hal yang pantas,” ujar Deschamps dikutip dari BeIn Sports, Kamis 27 Agustus 2020.

Camavinga nyaris tak tergantikan di Rennes pada Ligue 1 2019/2020. Ia hanya absen tiga kali dan mampu mengemas satu gol dan dua assist.

Camavinga yang bermain sebagai gelandang bertahan tak hanya jago memutus serangan lawan. Namun, juga punya kemampuan yang cukup baik dalam mendistribusikan bola.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kemandirian Pangan dan Energi di Papua Menjadi Pilar Strategis Pembangunan Nasional

Oleh: Markus Yikwa *) Agenda kemandirian pangan dan energi kembali menempati posisi sentral dalam arah kebijakanpembangunan nasional. Pemerintah secara konsisten menegaskan bahwa ketahanan negara tidakhanya diukur dari stabilitas politik dan keamanan, tetapi juga dari kemampuan memenuhikebutuhan dasar rakyat secara mandiri dan berkelanjutan. Dalam konteks ini, Papua ditempatkansebagai salah satu wilayah kunci, baik untuk mewujudkan swasembada pangan maupunmemperkuat fondasi kemandirian energi berbasis sumber daya domestik seperti kelapa sawit. Upaya percepatan swasembada pangan di Papua mencerminkan pendekatan pemerintah yang lebih struktural dan berjangka panjang. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam berbagaikesempatan menekankan bahwa defisit beras di Papua tidak dapat diselesaikan hanya dengandistribusi antarpulau, melainkan harus dijawab melalui peningkatan kapasitas produksi lokal. Dengan kebutuhan beras tahunan yang jauh melampaui produksi eksisting, pemerintah memilihstrategi pencetakan sawah baru secara masif sebagai solusi konkret. Pendekatan ini menunjukkankeberanian negara untuk menyelesaikan masalah dari hulunya, bukan sekadar menambalkekurangan melalui mekanisme pasar jangka pendek. Kebijakan pencetakan sawah baru di Papua, Papua Selatan, dan Papua Barat tidak berdiri sendiri. Pemerintah juga menyiapkan dukungan menyeluruh berupa penyediaan benih unggul, pupuk, pendampingan teknologi, hingga pembangunan infrastruktur irigasi dan akses produksi. Sinergiantara pemerintah pusat dan daerah menjadi prasyarat utama agar program ini tidak berhentisebagai proyek administratif, melainkan benar-benar mengubah struktur ekonomi lokal. Denganproduksi pangan yang tumbuh di wilayahnya sendiri, Papua tidak hanya mengurangiketergantungan pasokan dari luar, tetapi juga membangun basis ekonomi rakyat yang lebihtangguh. Lebih jauh, visi swasembada pangan yang disampaikan Mentan Andi Amran Sulaiman menempatkan kemandirian tiap pulau sebagai fondasi stabilitas nasional....
- Advertisement -

Baca berita yang ini