Pertama Kali Ditemukan di Cina, SARS Kini Dirasakan Seluruh Dunia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sekarang kita mengetahui bahwa pandemi Covid-19 disebarkan oleh virus yang disebut dengan Corona dan diberi kode SARS-Cov-2.

SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) adalah infeksi saluran pada pernapasan disertai gejala saluran pencernaan.

SARS pertama kali ditemukan di Guangdong, Cina pada 16 November 2002 dan dilaporkan ke Asia pada Februari 2003.

Hanya membutuhkan beberapa bulan, penyakit itu menyebar ke lebih dari dua negara di Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa dan Asia.

Saat pertama kali diidentifikasi pada April 2003, virus itu ternyata termasuk anggota keluarga Coronaviridae yang mencakup banyak virus flu biasa.

Coronavirus awalnya ditemukan di banyak spesies hewan yang berbeda, termasuk burung dan mamalia. Awalnya, SARS-CoV diduga ditularkan dari hewan ke manusia melalui kontak dekat, penyembelihan atau makan daging setengah matang di beberapa bagian Cina Selatan.

Penyebarannya begitu cepat karena SARS merupakan penyakit yang penularannya hanya dari percikan air liur penderitanya saat bersin atau batuk, terutama kontak yang terjadi dalam jarak dekat sekitar satu meter.

Virus yang melayang di udara tersebut bisa masuk selaput lendir mulut, hidung atau mata orang-orang di dekat mereka yang terinfeksi virus tersebut.

Virus juga dapat menyebar ketika seseorang menyentuh permukaan atau benda yang terkontaminasi dengan tetesan infeksi dan kemudian menyentuh mulut, hidung, atau matanya.

Selain itu, virus SARS juga dapat menyebar lebih luas melalui udara (airborne spread).
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ada 8.098 orang di seluruh dunia yang terkena SARS menyebabkan 774 orang meninggal dunia pada tahun 2003.

Penderita SARS merasakan gejala yang diawali dengan demam tinggi (suhu lebih dari 100,4°F [>38,0°C]). Hal tersebut diikuti gejala lain seperti sakit kepala, perasaan tidak nyaman dan nyeri tubuh.

Pada beberapa orang awalnya akan mengalami gejala pernapasan ringan. Sekitar 10 hingga 20 persen pasien mengalami diare. Setelah 2 hingga 7 hari, pasien SARS mengalami batuk kering dan sebagian besar pasien mengalami pneumonia.

Jika seseorang merasakan gejala penyakit pernapasan, disertai demam dan batuk, baiknya tetap tinggal di rumah untuk mencegah terjadinya penularan.

Disarankan untuk rajin mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer yang mengandung alkohol. Periksa lah ke dokter terkait penyakit yang dirasakan, kemungkinan penderita SARS disarankan untuk mengisolasi diri di rumah selama 10 hari sampai gejala pernapasannya membaik. Tidak lupa untuk menutup mulut dan hidung saat di tempat umum dan memakai masker. (Annisaa Rahmah)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini