Perjalanan Setyanto Hantoro, Dari Kursi Mahasiswa STT Telkom Hingga Dirut Telkomsel

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. (Telkom Indonesia) dan Singapore Telecommunications Ltd. (SingTel) akhirnya resmi menunjuk Direktur Utama PT Telkomsel yang baru. Kedua korporasi ini sepakat mengangkat Setyanto Hantoro

Ia dipilih untuk menggantikan Emma Sri Martini, yang kini menjadi Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero) pada November 2019 lalu.

Sebenarnya, Setyanto bukanlah nama baru dalam perusahaan komunikasi plat merah ini. Ia merupakan hasil didikan Sekolah Tinggi Teknologi Telkom tahun 1995. Lulusan S2 di Sekolah Tinggi Manajemen Bandung ini pun pernah menjabat sebagai Assistant Vice President of Business Portofolio & Financial Planning di Telkom.

Selain itu, berbagai posisi penting di Telkom pernah dijabatnya. Seperti EVP Strategic Investment (2015-2019), VP Strategic Business Development (2012-2019).

Setyanto pun pernah mencicipi jabatan sebagai komisaris PT Telkom periode 2013-2019, lalu Presiden Komisaris di PT Jalin Pembayaran Nusantara dan Komisaris di PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel).

Denny Abidin, VP Corporate Communications Telkomsel mengatakan, pengangkatan Setyanto Hantoro sebagai Dirut Telkomsel ini dilakukan sejalan dengan strategi perusahaan ke depan.

“Pengangkatan Direktur Utama dan Direktur Network Telkomsel yang baru ini dilakukan sejalan dengan strategi perusahaan dalam melanjutkan transformasi perusahaan menjadi telco digital company yang siap mengakselerasikan negeri dengan menghadirkan pemanfaatan teknologi hingga penjuru negeri,” ujar Denny dalam keterangannya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Jokowi dan Karpet Merah untuk Tambang: Korupsi Merajalela, Rakyat Terpinggirkan

Mata Indonesia, Yogyakarta - Kegiatan tambang yang dilakukan secara tidak terkendali dan tanpa memperhatikan keberlanjutan telah memberikan keuntungan besar bagi segelintir pihak, terutama para pemilik bisnis tambang. Sayangnya, rakyat dan negara hanya mendapatkan sedikit manfaat.
- Advertisement -

Baca berita yang ini