Mata Indonesia, Sleman – Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo, membuka Jonggrang Expo, pada Minggu (27/8) di Taman Perdamaian Prambanan. Kegiatan bertema “Prambanan Nyawiji Bergerak Maju” itu merupakan bagian dari peringatan ke 11 tahun Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Bupati Kustini dengan didampingi Panewu Prambanan dan jajaran, membuka Jonggrang Expo dengan pemukulan gong.
Bupati menyampaikan, Jonggrang Expo merupakan kegiatan positif yang perlu didukung seluruh pihak. Bupati menyatakan, pentas budaya yang merupakan kekayaan ini perlu dilestarikan oleh generasi penerus. Sejalan dengan hal tersebut, Bupati juga mengapresiasi tingginya antusias masyarakat Kapanewon Prambanan yang hadir pada acara tersebut.
“Terima kasih atas dukungan dari bapak ibu semua yang telah bersama nguri-uri kebudayaan kita. Mari kita lestarikan bersama agar tidak punah begitu saja. Terlebih lagi Kapanewon Prambanan memiliki daya tarik wisata yang tinggi. Dengan pelaksanaan agenda ini semoga dapat sekaligus mempromosikan kebudayaan kita dan meningkatkan perekonomian masyarakat,” kata Kustini.
Sementara itu, Paniradya Pati DIY, Aris Eko Nugroho mengungkapkan, peringatan 11 tahun Keistimewaan DIY mengangkat tema “Adheganing Amerta”. Dengan tema tersebut, diharapkan dapat menjadi media untuk melestarikan kebudayaan Jawa.
Aris menekankan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki roh berupa budaya. Maka dari itu, dukungan Keistimewaan DIY ini diharapkan dapat semakin menghidupakan roh DIY dan memberikan dampak kepada masyarakat luas.
“Ngarsa Dalem selalu mengingatkan, bahwa kegiatan ini harus memberikan dampak yang luas kepada masyarakat, hal ini sesuai juga dengan tujuan Keistimewaan DIY,” paparnya.
Pada kesempatan tersebut, Panewu Prambanan, Siti Wahyu Purwaningsih, melaporkan bahwa kegiatan Jonggrang Expo diadakan selama 2 hari, yakni pada 26 dan 27 Agustus 2023.
Masyarakat dapat menikmati berbagai penampilan pentas seni, diantaranya pentas seni teater, langen carito, kethoprak, grup sholawat, hingga prameran 52 stand Forkom UMKM Prambanan. Tak ketinggalan juga ada lomba jathilan yang menjadi salah satu penampilan spesial pada acara ini.
“Pemilihan lomba jathilan di Jonggrang Expo dikarenakan banyaknya potensi jathilan di Kapanewon Prambanan. Bahkan ada juga kalurahan yang memiliki lebih dari satu kelompok. Potensi ini perlu kita dukung bersama, sehingga diberikan ruang untuk berekspresi dan menggali potensi-potensi baru dari para seniman Jathilan,” jelas Panewu.
Siti Wahyu Purwaningsih juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada Paniradya Pati DIY atas dukungan terhadap Jonggrang Expo melalui Dana Keistimewaan senilai Rp 100 juta.
Ia pun berharap dukungan ini dapat terus dikembangkan di tahun berikutnya untuk memperluas daya tarik Kapanewon Prambanan di dunia pariwisata.