MATA INDONESIA, JAKARTA – Nilai tukar rupiah atas dolar AS diprediksi akan melanjutkan pelemahan pada hari kedua pekan ini, 11 Februari 2020. Kemarin, rupiah ditutup pada posisi Rp 13.695 per dolar AS atau melemah 0,15 persen.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim memprediksi laju rupiah pada Selasa ini akan bergerak dari Rp 13.665 hingga Rp 13.762 per dolar AS.
Ia mengatakan, pelemahan rupiah masih akan dibayangi oleh sejumlah sentimen dari luar negeri antara lain sebagai berikut.
Pertama, soal wabah corona jenis baru. Angka kematian akibat wabah ini telah mencapai 910 orang. Hal ini dinilai memprihatinkan oleh WHO.
Hal ini dinilai ikut membuat para pelaku pasar masih dilanda kecemasan untuk bertransaksi sehingga ikut berimbas pada melemahnya rupiah.
Kedua, soal rilis data ekonomi Cina per Januari 2020 yang diluar dugaan cukup bagus. Di mana, rilis data harga produsen Cina meningkat 0,1 persen secara tahunan (YoY).
”Hal ini merupakan kenaikan pertama sejak Mei 2019,” ujar Ibrahim sore ini.
Selain itu, harga konsumen juga naik 5,4 persen secara tahunan, dari ekspektasi sebelumnya di level 4,9 persen. Sementara pada Desember 2019 berada di level 4,5 persen.
Sementara dari dalam negeri, sebenarnya laju rupiah sedikit ditopang oleh rilis data Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) dari Bank Indonesia (BI).
Di mana, pada kuartal IV-2019, NPI membukukan surplus sebesar 4,28 miliar dolar AS. Jauh membaik dibandingkan kuartal sebelumnya yang defisit 46 juta dolar AS.
Maka, NPI sepanjang 2019 mencatatkan surplus sebesar 4,68 miliar dolar AS. Atau jauh lebih baik ketimbang 2018 yang negatif sebesar 7,13 miliar dolar AS.
“Hal tersebut dipengaruhi oleh turunnya impor minyak mentah sejalan dengan kebijakan pengendalian impor seperti program B20 yang sdh diterapkan. Disamping itu, BI hari ini kembali melakukan intervensi di pasar valas dan obligasi di perdagangan DNDF,” kata Ibrahim.
“Meski data ekonomi dalam negeri yang positif dan sudah ada intervensi BI, tapi belum bisa membawa mata uang garuda kembali menguat,” ujar dia lebih lanjut.