MATA INDONESIA, JAKARTA – Dalam rangka memerangi wabah Covid19, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengajak warga Yogyakarta bertolak dari pepatah Jawa, “Gusti paring dalan kanggo uwong sing gelem ndalan” yang berarti “Tuhan hanya akan memberi jalan kepada yang mau.” Maka, Sultan Yogya itu mengajak seluruh warga Yogya melakukan “calm down” dan “slow down.”
Menurut Sultan wabah Covid19 ini berbeda dengan bencana gempa yang menghancurkan Yogya pada 2006.
Melalui strategi mitigasi bencana non-alam dengan “calm down,” Sultan mengajak warga Yogyakarta untuk menenangkan batin dan menguatkan kepercayaan diri, agar eling lan waspada (sadar dan waspada).
Sultan mengajak warganya mengingat Sang Maha Pencipta atau Allah SWT melalui salat tahajud yang dia sebut sebagai “lampah ratri,” zikir malam.
“Mohon pengampunan dan pengayoman-Nya,” ujar Sultan seperti terungkap dalam video pidato sapa aruh yang dilihat Selasa 24 Maret 2020.
Sedangkan, melalui kebijakan “slowdown”, Sultan mengajak warganya sedapat mungkin memperlambat merebaknya pandemi virus itu. Caranya dengan membersihkan diri dan lingkungan masing-masing.
Kalau merasa kurang sehat harus memiliki kesadaran dan menerima jika wajib mengisolasi diri pribadi selama 14 hari atau sama dengan masa inkubasi penyakitnya.
Selain itu dia minta warganya menjaga diri, keluarga, persaudaraan dan masyarakat dengan memberi jarak aman dan sedapat mungkin menghindari keramaian.
Dia kembali mengingatkan warga Yogya akan pepatah Jawa, “Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan” yang bermakna: jangan marah bila musibah menimpa diri dan jangan sedih bila kehilangan sesuatu.
“Doaku buat seluruh warga: “Sehat, sehat, sehat! Semoga Gusti Allah berkenan meridhai. Aamiin,” begitu pernyataan Sultan Yogya untuk warganya.