MATA INDONESIA, JAKARTA – Pengamat intelijen Stanislaus Riyanta menilai bahwa untuk menangkal psywar yang dilancarkan oleh kelompok separatis Papua (KSP), salah satu caranya dengan menggunakan pendekatan yang lunak atau humanis terhadap masyarakat di Papua. Tujuannya supaya masyarakat merasakan kehadiran negara di tengah mereka.
“Psywar harus dilawan dengan berbagai pendekatan terutama soft approach untuk menunjukkan keberpihakan negara bagi masyarakat,” kata Stanislaus kepada Mata Indonesia News, Minggu 2 Mei 2021.
Jika kehadiran negara sudah dirasakan, maka pengamat intelijen ini juga menilai bahwa psywar yang menjadi salah satu ‘senjata’ dari KSP bisa diredam.
“Jika kehadiran negara dirasakan masyarakat, dan kualitas hidup masyarakat meningkat karena kehadiran negara, psywar dari KKB akan terpatahkan,” kata Stanislaus.
Upaya-upaya pyswar atau perang urat syaraf memang menjadi salah satu strategi bagi KSP. Co-founder Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi menegaskan bahwa propaganda KSP ternyata memiliki pengaruh cukup besar. Hal ini terlihat dari pembelotan oknum TNI yaitu Pratu Lukius.
Meski demikian, ia mengingatkan besar kecilnya peluang terjadinya pembelotan kepada KSP, tetap bergantung pada kemampuan untuk menjaga moril dan mental prajurit.