MATA INDONESIA, JAKARTA – Malaysia dan Indonesia bisa terlibat konflik karena manuver baru Cina atas Laut Cina Selatan atau Natuna.
Perkiraan itu dihembuskan Asia Maritime Transparency Initiative (AMTI) sebuah prakarsa yang mengamati isu-isu keamanan laut Asia.
Direktur AMTI, Gregory Poling, mengatakan posisi negara-negara yang memiliki wilayah di Laut Cina Selatan akan sangat tertekan setelah Cina berusaha memperluas jangkauannya di perairan tersebut dengan mengerahkan sejumlah kapalnya.
“(Kepulauan di Laut Cina Selatan) Bisa dipakai sebagai pangkalan untuk kapal-kapal Cina. Hal itu secara efektif mengubah Malaysia dan Indonesia menjadi negara-negara di garis terdepan dalam sengketa,” kata Poling seperti dilansir CNN yang dikutip Selasa 9 Juni 2020.
Sejauh ini, Malaysia dan Indonesia berusaha menghindari isu Laut Cina Selatan karena bisa mempengaruhi hubungan diplomatik dengan Cina.
Namun, Poling memprediksi agresivitas negeri panda itu di perairan tersebut lambat laut akan memicu ketegangan negara-negara di Asia Tenggara, terutama Indonesia dan Malaysia.